La Nyalla Mahmud Mattalitti Tetap Berjuang Jalankan Roda Kepengurusan PSSI
La Nyalla Mahmud Mattalitti menyatakan tetap akan berjuang menjalakan roda kepengurusan PSSI
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS, COM. JAKARTA - Presiden PSSI, La Nyalla Mahmud Mattalitti menyatakan tetap akan berjuang menjalakan roda kepengurusan, meski status organisasi sepak bola tertinggi di Indonesia saat ini masih dibekukan oleh Kemenpora sejak April 2015 lalu.
“Mereka melakukan semaunya sendiri, sekarang ini harus dilawan. Saya istikomah selama saya percaya semua stake holder dan tetap memperjuangkan martabat sepakbola,” kata La Nyalla, kemarin.
La Nyalla menyebut akan memperjuangkan kepengurusannya hingga titik darah penghabisan. “Meskipun ada pistol menodong kepala saya, saya tidak akan mundur sekalipun saya disuruh mundur,” tandasnya.
Pengusaha ini mengaku tetap mempertahankan kedaulatan sepakbola di Indonesia. Menurutnya, jika ada pihak yang geram dengan dirinya maka jangan menggunakan PSSI sebagai senjata untuk menghukumnya.
“PSSI jangan dilihat orangnya. Lihat lembaganya, ini umurnya lebih tua dari RI. Jika ada yang tidak suka dengan La Nyalla, jangan PSSI-nya ‘dibunuh’, jangan organisasinya yang dimatikan,” katanya.
Dia pun menilai usulan munculnya KLB menjadi sesuatu yang naif. Sebab, KLB bisa muncul jika pengurus melakukan kesalahan fatal dan diajukan oleh anggota PSSI lainnya. “Mana bisa ada KLB tanpa ada voternya.”
Namun, meskipun tak akur dengan Menpora Imam Nahrawi, dia tetap berharap sepakbola dan suporter di Indonesia tak tepengaruh dengan kemelut yang berlangsung di tingkat elite.
Kondisi di Malang menurutnya mencerminkan semangat dan keinginan yang luar biasa untuk sepakbola kembali hidup dan berkembang. Seperti diketahui, Malang menjadi salah satu tuan rumah penyisihan Piala Presiden 2015.
“Alhamdulilah saya lihat ternyata memang sepakbola masih ada di Indonesia dan di Malang. Sekalipun dizalimi Menpora dan belakangan buntutnya malah mengarah ke kudeta pengurus PSSI sekarang,” urai La Nyalla.tb