TRIBUNNEWS.COM - Dua kekalahan beruntun yang dialami Swedia dari Rusia dan Austria di laga kualifikasi Piala Eropa 2016, bulan lalu, benar-benar membuat Zlatan Ibrahimovic marah.

Kemarahan itu dipicu bukan hanya lantaran peluang Swedia lolos ke putaran final Piala Eropa di Prancis tahun depan menjadi terancam, namun Ibra juga marah karena merasa diperolok setelah kekalahan 1-4 dari Austria di kandang sendiri.

Bagaimana tidak marah, jika di depan pelupuk matanya sendiri Ibra harus melihat para pemain Austria berpesta pora merayakan prestasi sejarah terbaik mereka di kompetisi Eropa.

Yakni lolos ke putaran final Piala Eropa 2016 Dengan mengenakan kaus bertuliskan 'France, Wirr Kommen', David Alaba cs berjingkrak-jingkrak memunggungi Ibra cs yang berjalan kuyu masuk ruang ganti.

Ibra semakin malu, karena sebelumnya ia sempat sesumbar dan mengatakan tak ada yang bisa menghentikannya kecuali tuhan.

Akibat dua kekalahan dari Rusia dan Austria itu, posisi Swedia yang sebelumnya berada di peringkat kedua grup G, tergeser ke peringkat ketiga, karena disalip oleh tim Beruang Merah, yang menang dua kali berturut-turut atas Swedia dan Liechtenstein.

Posisi Swedia makin terancam lantaran mereka juga rawan disalip Montenegro yang berada di peringkat ketiga, dengan hanya selisih satu poin.

Dengan dua laga tersisa, tak ada cara lain bagi Swedia jika masih ingin berpartisipasi di putaran final Piala Eropa 2016 mendatang, kecuali mengalahkan Liechtenstein, Sabtu (10/10) dinihari nanti, dan membawa pulang tiga angka dari markas Moldova, tiga hari berselang.

“Bisa ikut serta dalam Piala Eropa akan berarti segalanya. Tidak ada hal yang lebih bagus dibanding bermain di Piala Eropa untuk negara saya," 

Saat ini semua masih berjalan sesuai keinginan, dan para pemain menikmatinya. Sulit dijelaskan memang, namun kami berharap bisa lolos,” kata Ibra seperti dilansir situs UEFA.