Moldova vs Rusia: Tuah Pelatih Baru
Slutsky yang dipercaya menggantikan posisi pria Italia tersebut sebagai pelatih Rusia, sejauh ini berhasil menjawab keraguan publik
Penulis: Willem Jonata
Editor: Husein Sanusi
TRIBUNNEWS.COM - Keputusan federasi sepakbola Rusia, RFU, memecat Fabio Capello dan menunjuk Leonid Slutsky sebagai pengganti, terbukti tepat.
Slutsky yang dipercaya menggantikan posisi pria Italia tersebut sebagai pelatih Rusia, sejauh ini berhasil menjawab keraguan publik terhadap kemampuannya membesut tim Beruang Merah.
Saat menghadapi Swedia bulan lalu, Slutsky berhasil membawa tim asuhannya itu meraih kemenangan 1-0, meski saat itu ia baru dua hari dipercaya membesut tim Beruang Merah.
Tiga hari berselang, Slutsky kembali berhasil membawa Rusia meraih kemenangan, kali ini dengan skor telak 7-0 atas Liechtenstein.
Berkat dua kemenangan berturut-turut itu, Rusia pun menggeser Swedia dari posisi kedua klasemen sementara kualifikasi Piala Eropa 2016 grup G, dengan poin 16.
Dengan dua laga tersisa, peluang lolos ke putaran final di Prancis tahun depan pun terbuka lebar. Roman Shirokov dkk kini kembali menanti tuah pelatih baru mereka itu, kala bertandang ke markas Moldova di Stadion Zimbru, Sabtu (10/10) dinihari, dan menjamu Montenegro tiga hari kemudian.
"Leonid Slutsky datang dengan diam, mengumpulkan tim. Kami lalu membahas berbagai taktik dalam suatu sesi. Segalanya berjalan dengan tenang dan menyenangkan," ujar kiper Rusia, Igor Akinfeev seperti dilansir situs resmi UEFA.
Akifeev melanjutkan, pendekatan profesional yang dilakukan mantan pelatih CSKA Moskow itu membuat para penggawa timnas Rusia menjadi tenang.
Hal ini membuat mereka bisa percaya satu sama lain sehingga membuat permainan tim bisa padu.
Padahal sebelumnya saat masih dilatih Capello, penampilan Rusia tergolong labil sepanjang kualifikasi.
Dua kekalahan dengan skor masing-masing 0-1 dari Austria menjadi buktinya. Karena itu Akifeev berharap Rusia bisa melanjutkan kemenangan di dua laga tersisa ini.
"Kami harus tetap menjaga kemenangan pada dua laga selanjutnya. Sebab kami memulai kualifkasi dengan buruk. Saya berharap dengan kemenangan ini kami bisa kembali ke jalur yang benar," tandas kiper CSKA Moskow tersebut.
Melihat kekuatan di atas kertas, rasanya tak sulit bagi Rusia meraup poin penuh dari Moldova yang berada di posisi buncit grup G, tanpa meraih satu kemenangan dari delapan laga yang dimainkan. Artinya, Moldova merupakan tim terlemah.
Meski demikian Stefan Stoica, pelatih Moldova pengganti Alexandru Curtianu yang mengundurkan diri, meminta anak asuhnya tetap memberi perlawanan kepada Rusia.
“Saya mengatakan kepada para pemain untuk memberi segalanya. Kami akan berjuang untuk setiap bola saat menghadapi Rusia. Dengan begitu kami memiliki kebanggaan atas apa yang bisa kami berikan,” ucapnya dikutip agerpres.ro.
Stoica mengakui Moldova memang memiliki banyak masalah. Bukan hanya soal teknis dengan minimnya kualitas dan pengalaman pemain, tapi juga peliknya masalah keuangan.
Namun dalam situasi tersebut, Stoica menegaskan timnya pantang menyerah, dan tak mau menjadikan hal itu sebagai alasan kegagalan.