TRIBUNNEWS.COM - Banyak yang bertanya-tanya saat Pelatih timnas Inggris, Roy Hodgson memanggil gelandang muda Tottenham Hotspur, Dele Alli dalam daftar 24 pemain untuk melawan Estonia dan Lithuania di kualifikasi Euro 2016 ini. Siapa gerangan pemain ini?

Musim ini, pemain 19 tahun tersebut memang baru sepuluh kali bermain untuk Tottenham Hotspur di berbagai kompetisi, dengan menyumbang sebiji gol saat melawan Leicester.

Namun, pemain yang berposisi sebagai playmaker ini sebelumnya kenyang berkiprah di MK Dons sebelum dibeli Spurs pada Februari lalu.

Bersama MK Dons, ia tercatat telah 74 kali bermain dan mencetak 22 gol. Alli menjadi mimpi buruk bagi para bek di League One pada musim 2014/2015, menjadikan dirinya salah satu gelandang paling ditakuti, pada divisi yang berada satu kasta dibawah Premier League itu.

Dia mencetak 16 gol dari 39 penampilan, membuat banyak pemandu bakat berebutan mengincarnya.

Sejak tiba di Spurs, Alli kerap dimainkan sebagai gelandang bertahan oleh Pelatih Mauricio Pochettino, bersama dengan Eric Dier dalam formasi 4-2-3-1.

Pochettino memperlihatkan, dia tidak takut memberi pemain mudanya itu kesempatan bermain. Ia pun mencuri perhatian saat sukses meredam Yaya Toure, ketika Spurs membantai Manchester City 4-1 beberapa waktu lalu.

Ketika dipanggil oleh Hodgson, Alli mengaku sangat terkejut sampai tak bisa berkata apa-apa.

"Saya tidak berkata apa-apa. Ini merupakan awal yang sangat baik bagi saya di musim ini, saya tidak memperkirakan ini," tuturnya.

"Ini kesempatan besar saya untuk menunjukkan apa yang bisa saya lakukan, memperlihatkan pada manajer dan semua pemain," kata pemain yang sangat mengidolakan Steven Gerrard ini.

Penyerang Inggris, Theo Walcott menyebut Alli punya potensi besar jadi pemain bintang.

"Saat pertama melihatnya, saya tahu ia punya bakat besar. Ia punya kelas tersendiri dalam bermain, dan usianya baru 19 tahun. Jadi, saya pikir ia akan punya karier panjang bersama timnas," ujar Walcott.