TRIBUNNEWS.COM - Minus sang kapten, Vincent Kompany sama sekali tak mengurangi ketangguhan Timnas Belgia.

Pertahanan Belgia cukup solid. Hazard memimpin rekan setimnya dengan sangat baik.

Menumpuk lima pemain di lini tengah dengan formasi 4-5-1, membuat mereka tampil dominan dengan penguasaan bola lebih dari 75 persen.

Tapi, mempertahankan posisi puncak di klasemen grup tak akan mudah. Israel akan berjuang habis-habisan di lapangan supaya mendapat tiket mengikuti babak play off.

Saat ini Israel berada di peringkat keempat dengan 13 angka. Mereka tertinggal dari Bosnia Herzegovina yang mengumpulkan 14 angka dan berada di peringkat ketiga.

Israel kehilangan posisi ketiga setelah diluar dugaan takluk dari Siprus 2-1 di laga sebelumnya. Bagi pelatih Israel, Eli Guttman, kekalahan itu merupakan kekecewaan terbesar dalam kariernya sebagai pelatih.

Betapa tidak, kesempatan yang sudah di depan mata tak bisa diraih oleh tim besutannya.

“Itu membuat Anda merasa tidak layak bermimpi bahkan mendapatkan posisi ketiga di akhir kualifikasi,” sesalnya dikutip dari Alarabiya.net.

Diakuinya, para pemain tak mengimplementasikan rencana dengan baik. Semua berjalan di luar skenario sehingga menuai kekalahan memalukan di hadapan publik sendiri.

Setelah itu posisi mereka kurang menguntungkan. Lolos atau tidaknya mereka masih bergantung kepada orang lain.

Dalam artian meski memenangkan laga kontra Belgia, mereka harus menunggu hasil pertandingan yang dimainkan Bosnia Herzegovina dan Siprus.

Kalau Bosnia mampu memenangkan laga, harapan lolos kualifikasi via babak play off tertutup sudah.

“Saya akan mengambil tanggung jawab tersebut,” kata Guttman menegaskan.