Inggris Vs Prancis: Duel Khidmat Pasca Serangan Teroris
Pemain Prancis yang paling berduka, Lassana Diarra, ngotot minta pertandingan digelar sesuai jadwal untuk melawan teroris
Editor: Dewi Pratiwi
TRIBUNNEWS.COM - Permusuhan sepak bola Inggris dan Prancis berusia 92 tahun. Tapi duel di Wembley dini hari nanti jadi laga khidmat.
Perdana Menteri Inggris David Cameron akan menonton laga ini. Ia bahkan mengajak anak-anaknya untuk menghormati Anthony Martial dkk yang tengah berduka akibat serangan teroris di Paris yang merenggut 129 jiwa.
"Kita berduka, waspada tapi jangan sampai jalan hidup kita berubah gara-gara teror. Kita tunjukkan kepada dunia bahwa kita tak tunduk oleh teroris," tegas Cameron.
Timnas Prancis diberi opsi menunda atau melanjutkan laga sesuai jadwal. Mereka memilih opsi kedua.
Pemain Prancis yang paling berduka, Lassana Diarra, ngotot minta pertandingan digelar sesuai jadwal untuk melawan teroris.
Sepupu Diarra, Asta Diakite, menjadi salah satu korban tewas akibat serangan biadab tersebut.
Timnas Inggris pun akan menyambut Les Bleus secara khusus. Mereka akan ikut menyanyikan lagu kebangsaan Prancis, La Marseillaise.
Teksnya ditayangkan di layar lebar. Wayne Rooney dkk pun sudah belajar menyanyikan La Marseillaise yang sudah berusia 220 tahun itu.
Panitia berharap 70.000 tempat duduk di Wembley penuh, termasuk 1.400 suporter luar kota. Penonton diminta datang ke stadion lebih cepat karena pemeriksaan lebih ketat.
Landmark di sekitar stadion menunjukkan solidaritas dengan aneka lampu berbentuk bendera Prancis seperti di Tower Bridge dan National Gallery.
Di lapangan, Wayne Rooney dkk mengenakan armband hitam. Mereka akan mengheningkan cipta satu menit sebelum kick-off.
BACA SELENGKAPNYA HANYA DI HARIAN SUPER BALL, SELASA (17/11/2015)