TRIBUNNEWS.COM, LONDON - Legenda Prancis dan Arsenal, Thierry Henry (38), mengatakan bahwa seluruh dunia akan menjadi ‘orang Prancis’ ketika Inggris menghadapi Prancis pada Selasa (17/11/2015) malam, di Stadion Wembley.

Pertandingan tersebut digelar hanya empat hari setelah insiden teror di kota Paris, saat Prancis menjamu Jerman di Stade de France, Jumat (13/11/2015). Insiden serangan teroris tersebut menelan setidaknya 129 korban jiwa.

Henry, yang besar di kota Paris, mengatakan bahwa dirinya belum pernah merasa begitu tak berdaya sepanjang hidupnya.

“Saya berada di Dubai pada Jumat malam ketika penyerangan itu terjadi dan saya tak pernah merasa sangat tak berdaya,” tulis Henry di kolomnya di The Sun.

“Saya menonton pertandingan Perancis melawan Jerman di hotel pada pukul dua pagi. Ketika mendengar dua suara ledakan, saya tidak langsung sadar dengan apa yang terjadi.”

“Kemudian para komentator mengatakan bahwa banyak hal terjadi di Paris, terutama di sekitar Stade de France. Saat itulah saya menjadi sangat bingung, hal pertama terlintas di benak saya adalah mengontak keluarga dan teman untuk memastikan mereka baik-baik saja,” katanya lebih lanjut.

Henry juga mengatakan pertandingan antara Inggris dan Perancis di Wembley akan menjadi malam yang sangat emosional di London. Seluruh dunia olahraga akan menunjukkan solidaritasnya dengan Paris.

“Ketika menara kembar World Trade Center diserang (9/11), semua merasa menjadi ‘orang Amerika’. Ketika London berduka oleh serangan kereta bawah tanah pada 2005, kita semua menjadi ‘orang Inggris’,” ungkap Henry yang terakhir bermain untuk New York Red Bulls.

“Malam ini di Wembley, seluruh dunia akan menjadi ‘orang Perancis',” tutur pencetak gol sepanjang masa Arsenal itu.

Henry merupakan salah seorang pemain yang turut berperan membawa Prancis menjuarai Piala Dunia 1998 dan Euro 2000.

Bersama Arsenal, Henry merupakan salah satu sosok sentral dari skuat The Invincibles yang memenangkan gelar Premier League dengan catatan tak terkalahkan sepanjang musim 2003-2004.