TRIBUNNEWS.COM - Selain Leicester City, harus diakui bahwa West Ham United menjadi sensasi tersendiri di Premier League musim ini.

Sekilas, tak ada hal istimewa yang terlihat di tim besutan Slaven Bilic ini.

Tak seperti Leicester yang memiliki bomber tajam Jamie Vardy, posisi The Hammers di klasemen pun tidak mencolok.

Mereka hanya berada di peringkat ke-8 klasemen Premier League, berjarak tujuh poin dan Manchester City yang bercokol di puncak klasemen.

Namun demikian, ada satu faktor yang kemudian membedakan The Hammers dengan tim-tim lain, yang menjadikan pasukan Slaven Bilic itu sebagai sensasi tersendiri di Premier League musim ini.

Faktor pembeda itu adalah status mereka sebagai The Giant Slayer.

Ya, musim ini West Ham telah bertransformasi menjadi spesialis penghancur tim-tim raksasa Premier League.

Dimulai dari Arsenal, Liverpool, Manchester City, hingga juara bertahan Chelsea, dipaksa bertekuk lutut di hadapan Dimitri Payet dkk.

Dan kini untuk menyempurnakan status sebagai The Giant Slayer itu, Sabtu (5/12/2015) malam pukul 22.00 WIB, pasukan Slaven Bilic itu mengincar raksasa Premier League, Manchester United (MU),sebagai korban terakhir mereka di paruh pertama musim ini.

Slaven Bilic sendiri mengakui bahwa catatan positif yang diraih timnya musim ini ini cukup memberikan tekanan.

"Kami punya tekanan untuk melanjutkan rekor itu. Tetapi bukan karena kemenangan yang telah kami buat sejauh ini, melainkan karena kami ingin memenangkan pertandingan pada laga ini," ujar Bilic.

Menarik untuk ditunggu apakah West Ham akhirnya mampu meraih kemenangan atas MU, dan menyamai catatan yang dikenal sebagai "Premier League Grand Slam", yakni rekor di mana satu klub bisa mengalahkan tim ‘Big Five’ dalam satu musim yang sama.

Sebelumnya hanya ada Aston Villa (1992/93) dan Leeds United (1994/95) yang mencapai catatan tersebut. Tidak diunggulkan, namun mereka justru mampu membuat kejutan dengan mengalahkan tim-tim besar tersebut.