TRIBUNNEWS.COM - Pembentukan Komite Ad Hoc untuk mereformasi PSSI sudah diumumkan oleh FIFA.

Agum Gumelar ditunjuk sebagai ketua komite tersebut, didampingi oleh IGK Manila. Namun, Pemerintah Indonesia dan KOI belum mengikutsertakan wakilnya di komite itu.

Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nachrawi yang dipercaya untuk memilih wakil Pemerintah Indonesia di Komite Ad Hoc memastikan tidak akan ambil bagian dalam tim tersebut.

Imam menilai ada yang tidak benar dari penetapan susunan anggota Komite Ad Hoc. Dia menuturkan susunan anggota Komite Ad Hoc menjebak Pemerintah Indonesia.

"Sekarang lihat dulu penjabaran tugas dan fungsi Komite Ad Hoc, apa masih bisa menjalankan proses reformasi sepak bola sesuai kehendak masyarakat? Maka kami pertimbangkan untuk ikut atau tidak," tutur Imam di Jakarta.

"Pembentukan komite itu tidak cukup mengandalkan voting. Saya tahu bahwa komposisi (anggota Komite Ad Hoc) menjebak pemerintah. Bagaimana melakukan voting, sedangkan mereka menentukan orang-orangnya? Di sini kami memilih mundur," tambah Imam.

Komite Ad Hoc untuk membenahi tata kelola sepak bola Indonesia ditetapkan oleh FIFA melalui rapat Komite Eksekutif FIFA pada awal Desember ini.

Komite tersebut akan bekerja memperbaiki sepak bola Indonesia hingga 31 Desember 2016, sehingga sanksi FIFA untuk PSSI bisa dicabut.

Sementara itu, Pemerintah Indonesia bersikeras membentuk Tim Kecil untuk menyelesaikan permasalahan di sepak bola Indonesia. Tim itu akan berkomunikasi dengan FIFA.

BACA SELENGKAPNYA HANYA DI HARIAN SUPER BALL, RABU (9/12/2015)