Walter Sabatini Bikin AS Roma Jadi Mesin Penghasil Uang Lantaran Jual Pemain
Beberapa musim terakhir, Direktur Olah Raga Walter Sabatini membuat Roma menjadi mesin penghasil uang
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, ROMA - Beberapa musim terakhir, Direktur Olah Raga Walter Sabatini membuat Roma menjadi mesin penghasil uang yang efektif karena sukses menjual beberapa pemain dengan harga mahal.
Hasil penjualan itu lantas digunakan sebagai bentuk investasi merekrut personel anyar dengan jumlah lebih banyak. Ambil contoh pada mercato edisi 2013-2014.
Saat itu, Sabatini cs. menjual dua pemain muda, Marquinhos (ke PSG) dan Erik Lamela (Tottenham), dengan angka transfer gabungan hampir 62 juta euro.
Uang sebanyak itu sudah bisa menutupi biaya perekrutan enam pemain baru, yakni Kevin Strootman, Mehdi Benatia, Gervinho, Adem Ljajic, Radja Nainggolan, dan Morgan De Sanctis!
Pada bursa musim panas lalu, Roma juga mencatat surplus 6,2 juta euro. Menurut data Transfermarkt, klub ibu kota Italia itu menghabiskan 68,05 juta euro untuk belanja pemain dan mengais 74,25 juta di lajur pendapatan.
Apakah neraca positif ini berdampak efektif pula? Melihat situasi sampai pekan ke-15, Sabatini barangkali mulai waswas.
Media sudah siap menunjuk batang hidungnya sebagai biang keladi andai performa Roma terus menurun.
Aroma blunder mulai tercium melihat beberapa pemain anyar Tim Serigala masih tampil jauh di bawah harapan.
Di lini belakang, kiper Wojciech Szczesny dan bek Antonio Ruediger sudah beberapa kali disebut titik lemah yang ikut berperan meningkatkan jumlah kebobolan tim.
Di depan, Edin Dzeko belum kunjung menjadi solusi kebutuhan akan seorang bomber bertipe predator yang menjamin banyak gol.
Pelatih Rudi Garcia sudah dihadapkan pada masalah itu sejak melakoni musim pertamanya di Roma pada 2013-2014.
Musim lalu, tak ada satu pun pemain Roma yang mencetak dua digit gol. Sampai giornata 15 musim ini, pemain tersubur di skuat I Lupi adalah seorang gelandang: Miralem Pjanic (7 gol).
Sudah beredar suara-suara prihatin dari segelintir fan Roma menyikapi situasi terkini. Saat rekening Dzeko masih mandek akhir pekan lalu, kiprah pemain yang dibuang I Lupi justru cemerlang.
Mattia Destro meledak dengan torehan dua gol ke gawang Napoli (6/12/2015). Ia tak pernah absen mencetak gol dalam dua pekan terakhir. Koleksinya musim ini sudah empat gol, lebih banyak satu dari Dzeko.
Destro merupakan satu-satunya personel Roma yang mengukir dua digit gol semusim di liga pada rezim Garcia. Ia mencetak 13 gol pada 2013-2014, tapi klub menjualnya ke Bologna musim panas lalu.
Ljajic dipinjamkan ke Inter karena posisinya terhimpit akibat kedatangan Juan Iturbe dan Mohamed Salah.
Kini, Ljajic menjadi elemen krusial di Inter dengan sumbangan dua gol dan dua assist dalam tiga pekan terakhir. Klubnya berada di puncak klasemen.
Seydou Doumbia menemukan kebahagiaan lagi di CSKA Moskva lewat bukti catatan 11 gol dalam 13 penampilan.
Bahkan, striker belia Antonio Sanabria (19 tahun) membuat sensasi dengan ukiran hattrick buat Sporting Gijon ke gawang Las Palmas di La Liga (6/12/2015).
Melihat kondisi tersebut, La Gazzetta dello Sport pun menyampaikan sindiran, "Menyesal, Roma?"
Penulis: Beri Bagja/Tabloid Bola