TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Kwartir Nasional Pramuka Adhyaksa Dault mengucapkan selamat ulang tahun kepada Suporter The Jakmania.

Suporter yang akrab dengan seragam oranye itu kini tepat berumur 18 tahun. Menariknya, ulang tahun The Jakmania berdekatan dengan pertandingan pamungkas babak 8 besar Piala Jenderal Sudirman melawan Semen Padang di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah.

The Jakmania ulang tahun tepatnya pada tanggal 19 Desember 2015. Tak bisa dimungkiri Persija Jakarta menjadi besar tak lepas dari peran pendukung setia mereka tersebut.

Pada usianya ini, The Jakmania bertekad terus mendukung tim Macan Kemayoran.

Sebagai ucapan janji mereka terhadap klub kebanggaannya, organisasi yang dipimpin Richard Achmad Supriyanto itu mengusung tema #Kam18bangga pada ulang tahunnya kali ini.

"Saya Adhyaksa juga #Kam18angga. The Jakmania begitu tumbuh dan besar di Jakarta. Jika ada The Jakmania di Jakarta, pasti ada Persija sedang bertanding. Yang saya salut dari mereka adalah, The Jakmania tetap mendukung tim dalam keadaan terpuruk maupun tidak terpuruk. Selamat ulang tahun The Jakmania, saya bangga kepada The Jakmania dan saya juga bangga kepada Persija. Semoga The Jakmania semakin dewasa,” ungkap Adhyaksa.

"tagline #Kam18angga saya harapkan terus bisa menjaga rasa semangat untuk terus menjunjung tinggi rasa bangga atas Persija dan Jakarta. #Kam18angga juga saya harapkan  menjadi bentuk komitmen untuk tetap bersatu, solid dan kompak di tengah konflik sepak bola Indonesia ini,” papar pria yang juga mantan Menteri Pemuda dan Olahraga itu.

Seperti diketahui, dalam merayakan hari jadinya, The Jakmania menggelar berbagai kegiatan seperti syukuran sederhana di Sekretariat The Jakmania pada Sabtu (19/12), pukul 00.00 WIB.

Kemudian syukuran bersama di Panti Asuhan di Kota Solo bersama beberapa penggawa Persija. Acara puncak akan digelar di JIEXPO Kemayoran, 26 Desember 2015, dengan menampilkan band-band The Jakmania, bazzar, santusan, dan acara lainnya.

” Saya juga mendengar adanya korban meninggal di Sragen sebelum pertandingan antara Surabaya United melawan Arema Malang. Saya harap itu menjadi korban terakhir dari tragedi sepak bola Indonesia, nyawa tidak bisa terbayar oleh apapaun. Semoga The Jakmania bisa terus berkarya dan tidak hal-hal seperti itu yang sangat merugikan diri kita dan sepak bola Indonesia,” tuturnya.