TRIBUNNEWS.COM, MALANG - Sejauh ini tiga pemain asing Arema Cronus masih mendapat penilaian positif dari para Aremania. Penyesuaian para pemain asing yang baru bergabung dengan Arema di turnamen Piala Jenderal Sudirman ( PJS) itupun jauh lebih baik.

Tim pelatih Aremapun yakin mereka bisa tampil lebih baik di babak semifinal PJS.

Esteban Vizcarra, Kiko Insa dan Toni Mossi telah menunjukkan kemampuan individu dan kerja sama dengan tim Arema di tujuh pertandingan sepanjang turnamen PJS. Kiko dan Vizcarra bahkan sudah menyumbangkan gol. Mossipun tercatat beberapa kali membuat asist yang berujung pada penambahan skor Arema.

Waktu kebersamaan yang cukup panjang bagi ketiganya selama menjalani latihan rutin selama ini makin membuat para pemain asing ini lebih akrab dan faham dengan gaya permainan tim. Mereka juga jadi lebih mengenal karakter masing-masing rekannya.

"Saya belum bisa membuat evaluasi bagi para pemain asing sekarang ini, tapi kalau membicarakan grafiknya, mereka sudah semakin bagus," ujar Joko Susilo, pelatih Arema Cronus.

Ia yakin penampilan Vizcarra, Kiko dan Mossi bisa lebih klik dengan para pemain Arema lainnya yang juga mengalami peningkatan penampilan selama ini.

"Mereka pemain yang bagus, kami yakin mereka bisa menunjukkan penampilan terbaiknya, sama dengan kami juga yakin pada kekuatan tim kami untuk terus melaju," tegas Gethuk.

Sejauh ini tiga pemain asing Arema sudah mendapat jam terbang tinggi. Kiko dan Vizcarra khususnya, mereka bisa dikatakan selalu turun lapangan dengan menit main penuh di setiap pertandingan.

Sedangkan Mossi yang harus bersaing di lapangan tengah dengan para pemain Arema lain memiliki waktu bermain rata-rata yang lebih pendek dibanding Kiko dan Vizcarra.

Walau bebetapa kali masuk daftar starting eleven, Mossi seringkali baru diturunkan di lapis dua, menggantikan Dio Permana, pemain U-21 Arema di menit 12 an.

Para pemain asing Arema sudah waktunya menunjukkan aksi terbaiknya di lapangan. Dua pertandingan di babak semifinal PJS bisa jadi panggung penentuan bagi ketiganya. Bila mereka bermain cantik dan bisa mengantarkan Arema ke babak final, maka mereka akan berkesempatan merasakan partai puncak turnamen besar di Indonesia.

Sebaliknya, bila mereka bermain buruk dan tidak bisa mengangkat performa Singo Edan, maka dua laga di semifinal bisa jadi laga terakhir mereka bersama Arema.