TRIBUNNEWS, COM. JAKARTA - Pekan Olahraga Wartawan Nasional, atau Porwarnas, akan diselenggarakan di Bandung, Jabar, pada Juli 2016 mendatang.

Porwarnas ini diikuti perwakilan media dari Siwo (Seksi Wartawan Olahraga) PWI di seluruh provinsi. Sebagaimana Porwarnas sebelumnya, Porwarnas tahun 2016 ini menggelar persaingan di berbagai cabang, termasuk sepakbola. Selayaknya multi-event akbar, kompetisi di cabang sepakbola tetap menjadi yang paling menarik.

Oleh karena itu, Siwo berbagai daerah jauh-hari sudah melakukan persiapan, misalnya DIY, Jatim, dan Papua. Tiga daerah tersebut selama ini memang selalu difavoritkan untuk memenangi kompetisi sepakbola Porwarnas.

Namun, dalam tiga kali Porwarnas terakhir, yakni 2007 di Samarinda, 2010 di Palembang, dan 2013 di Banjarmasin, Kalsel, harapan mereka selalu kandas.

Di Porwarnas 2007, Samarinda, medali emas cabor sepakbola direbut oleh tim sepakbola Siwo PWI DKI Jaya yang kala itu diarsiteki oleh mantan pemain nasional Reva Deddy Utama (RDU) dengan asisten Rayana Jakasuria. Saat itu, kapten tim Siwo dijabat oleh Yusuf Kurniawan, yang kini menjadi Pemred Topskor.

Pada Porwarnas 2010 di Palembang, tim sepakbola Siwo PWI DKI Jaya yang ditangani oleh Yusuf Kurniawan, maju ke final, namun kemudian harus menyerah pada tim Maluku Utara melalui eksekusi penalti. Kapten tim Siwo PWI Jaya kala itu adalah Faisal "Crep' Yusuf, reporter TvOne.

Kegagalan di final Porwarnas 2010 itu kemudian ditebus di Porwarnas 2013, Banjarmasin. Tim Siwo PWI Jaya yang kembali ditangani oleh Yusuf Kurniawan dengan asisten pelatih Faisal "Crep", kembali maju ke final, dan berhasil menyisihkan Jatim.

Yusuf Kurniawan mencatat "double-winner", sukses mengantar timnya meraih medali emas saat menjadi pemain dan pelatih.

Namun, upaya tim Siwo PWI Jaya untuk mengulang torehan keberhasilannya di pentas persaingan sepakbola Porwarnas 2016, Bandung, Jabar, harus diperjuangkan secara lebih keras.

Pasalnya, hingga saat ini tim sepakbola Siwo PWI Jaya bisa disebut belum melakukan persiapan khusus. Sementara, tim favorit lainnya sudah melangkah lebih jauh, yakni dengan menggelar pelatda khusus menyambut Porwarnas tersebut.

"Mereka tentunya mendapat dukungan materi dari pembina olahraga setempat, baik dari KONI daerah masing-masing atau bahkan kepala daerahnya," ungkap Antonius "Ino" Bramantoro, salah satu veteran tim sepakbola Siwo PWI Jaya yang masih aktif membina tim sepakbola Siwo PWI Jaya ini.

"Tim Siwo PWI Jaya memang rutin berlatih setiap Sabtu di lapangan timnas, namun hanya sekadar berlatih, belum ada persiapan khusus ke Porwarnas," jelas Ino.

Oleh karena itu, Ino menyambut baik uluran tangan dari Presiden Jakarta Matador Football Club (JMFC), H.Heru Pujihartono, yang menyatakan kesiapannya untuk mendukung pendanaan tim Siwo PWI Jaya dalam masa persiapan menuju Porwarnas 2016 tersebut.

Ino yang menemui H.Heru Pujihartono bersama Tubagus Adhi, manajer tim sepakbola Siwo jaya di Porwarnas 2007, 2010 dan 2013, senang dengan ketulusan H.Heru Pujihartono untuk menyokong pembentukan tim sepakbola Siwo PWI Jaya ini.

"Untuk sementara saya mungkin hanya bisa membantu untuk masa persiapan, bagaimana kedepannya, nanti bisa kita bicarakan lagi," jelas H.Heru Pujihartono, pendiri dan pemilik perusahaan katering Nendia Primarasa, di kawasan Bina Harapan, Pancoran, Jaksel. H.Heru sebelumnya juga sudah menyokong persiapan tim sepakbola Siwo PWI Jaya saat menuju Porwarnas 2013, Banjarmasin.

Menurut H.Heru, agar tidak ketinggalan dari tim-tim favorit lainnya pada Porwarnas 2016 ini, jajaran manajemen tim Siwo PWI Jaya harus segera menggelar seleksi untuk pembentukan tim inti yang kemudian dipersiapkan secara khusus.

"Seleksi tersebut sebaiknya juga dilaksanakan secara khusus, di lapangan lain, bukan di hari latihan tim," jelas H.Heru. tb