TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Putaran akhir atau partai final turnamen Piala Jenderal Sudirman mempertemukan Semen Padang menghadapi Mitra Kukar yang akan berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Minggu (24/1/2016) malam.

Kedua tim ini masing-masing dilatih oleh pelatih papan atas Indonesia yang sama-sama berasal dari ranah minang Payakumbuh, Sumatera Barat.

Secara pengalaman Nil Maizar -pelatih Semen Padang- memang lebih bertaji dengan menjadi bagian dari pemain tim nasional (timnas) Indonesia.

Sedangkan Jafri Sastra -pelatih Mitra Kukar- tidak pernah mengenakan seragam dengan lambang burung garuda didada, dia hanya memperkuat klub kecil lokal.

Namun kekinian keduanya sejajar, dituntut untuk menunjukkan kekuatan tim yang mereka tangani dan keluar sebagai juara turnamen gagasan Panglima TNI Jenderal TNI, Gatot Nurmantyo tersebut.

Sebelum mengarsiteki Mitra Kukar, Jafri sebelumnya menjabat sebagai pelatih kepala Kabau Sirah, julukan Semen Padang.

Sementara Nil, menangani mantan klubnya yakni Putra Samarinda selama satu musim penuh.

Tapi jauh sebelum itu, Nil juga pernah melatih Semen Padang sebelum diminta menangani timnas seiring pemecatan Alfred Riedl.

Pertandingan final nanti tentu menjadi pembuktian kedua pelatih top tanah air ini sebagai yang terbaik di Sumatera Barat.