TRIBUNNEWS.COM - LEICESTER City hanya mengemas sekali menang dari lima laga Premier League terakhir.

Banyak yang menilai, energi tim berjuluk The Foxes yang dahsyat di awal musim perlahan mulai habis. Lunglai.

Namun, Pelatih Stoke City, Mark Hughes mengaku masih sangat was-was saat bertandang ke Stadion King Power dalam pekan ke-23 Premier League, Sabtu (23/1/2015).

Leicester saat ini berada di peringkat dua klasemen sementara. Perolehannya sama, 44 poin dengan Arsenal di puncak klasemen tapi kalah dalam selisih gol.

Masalahnya, performa skuat asuhan Claudio Ranieri ini sedang menurun.  Lima laga terakhir mereka hanya sekali menang.

Terakhir, The Foxes malah terjungkal 0-2 dari Tottenham Hotspur di ajang Piala FA.

Laju cepat Leicester di awal musim tak lepas dari akselerasi duet maut, Riyad Mahrez, dan Jamie Vardy, kombinasi keduanya menyumbangkan 28 gol.

Namun ketika Vardy cedera, tandem ini pun jadi mengendur. Dan keduanya tak pernah lagi mencetak gol, bahkan assist sejak mengalahkan Everton 3-2 pada 19 Desember lalu.

Di pihak lain, performa Stoke sedang lumayan menanjak.

Mereka melaju ke perempat final Piala FA setelah menekuk Doncaster Rovers, kemudian menggasak Norwich City 3-1, dan menahan Arsenal 0-0 untuk merangsek ke posisi tujuh klasemen sementara.

Toh,  Hughes menolak untuk jemawa. Ia sadar, para pemain Leicester justru sedang berada dalam motivasi tertinggi untuk mencari kemenangan lagi sebanyak-banyak demi jalan kembali ke puncak.

Ia justru khawatir, amuk pasukan The Foxes sulit dibendung di kandangnya malam ini.

"Leicester mengejutkan semua orang, termasuk mungkin mereka sendiri, musim ini. Penampilan mereka sangat kontras sekali dengan musim lalu," ujar Mark Hughes.

"Mereka memang sangat banyak berubah. Dan jika sedang dalam penampilan terbaiknya, sulit sekali mengelak dari serangan mereka. Kita harus benar-benar mewaspadai kebangkitan kembali mereka di laga ini," ujarnya.