TRIBUNNEWS.COM - Sejak diboyong dari Atletico Madrid pada bursa transfer musim panas tahun lalu, Arda Turan baru melakoni enam laga bersama Barcelona.

Hukuman yang diterima Barcelona dari otoritas tertinggi sepakbola dunia, FIFA, lantaran melakukan transfer pemain di bawah umur, membuat Turan dan Vidal sempat 'menganggur' selama enam bulan, dan baru bisa menjalani debut perdananya saat Barcelona mengalahkan Espanyol 4-1 di pentas Copa del Rey, awal Januari lalu.

Dari enam pertandingan yang sudah dijalaninya, lawan-lawan yang dihadapi Turan kelasnya relatif jauh di bawah Barcelona.

Sehingga tak heran Los Azulgrana bisa meraih kemenangan mudah dengan skor telak, termasuk membantai Athletic Bilbao 6-0 dan mencukur Granada 4-0.

Laga melawan Atletico Madrid di Stadion Camp Nou, Sabtu (30/1) menjadi laga 'big match' pertama Turan bersama Barcelona.

Selain status tim peringkat pertama dan kedua di klasemen La Liga, lafa ini menjadi istimewa bagi Turan karena ia akan berhadapan dengan mantan rekan-rekan setimnya.

Turan pun mengakui pertandingan melawan Atletico menjadi sesuatu yang selalu dipikirkannya beberapa waktu belakangan.

Meski pernah membela panji-panji Atletico selama empat tahun, sebelum hijrah ke Barcelona, namun gelandang asal Turki itu berjanji tetap fokus mengantar Barca meraih kemenangan.

 "Saya sudah cukup lama kepikiran pertandingan ini," kata Turan kepada Barca TV seperti dikutip Marca.

"Sebelum dan sesudah pertandingan, saya akan gelisah. Tapi saya akan fokus, saya akan bermain dan menikmatinya. Ini akan jadi laga spesial, laga berbeda. Bermain melawan mereka selalu sulit, kami akan mencoba menang dan memberi segalanya untuk meraih tiga poin," ujarnya.

Barcelona dan Atletico saat ini sama-sama mengumpulkan 48 poin. Namun Blaugrana yang masih punya satu pertandingan tunda, berada di puncak klasemen berkat keunggulan selisih gol.

Dengan status sebagai pemuncak klasemen, ditambah rekor tak terkalahkan di 25 laga terakhir, tim asuhan Luis Enrique jauh diunggulkan dari tim tamu.

Apalagi mereka bermain di Stadion Camp Nou, tempat di mana Barcelna tak pernah kalah di 29 laga beruntun. Kali terakhir tim tamu meraih kemenangan di tempat ini adalah pada Februari 2015, saat Malaga secara mengejutkan menang 1-0 lewat gol tunggal Juanmi.

Di sisi lain, Atletico justru baru dipukul Celta Vigo di pentas Copa del Rey. Di luar dugaan anak asuh Diego Simeone itu dipermalukan Celta Vigo 2-3 di laga perempatfinal leg kedua Copa del Rey di Vincente Calderon, Kamis (28/1) dinihari.

Kekalahan itu membuat Los Rojiblancos gagal melaju ke semifinal, karena kalah agregat 2-3.

Meski baru mengalami kekalahan, anak asuh Diego Simeone itu tak mau berlama-lama larut dalam kesedihan.

Mereka ingin segera bangkit dan mempersiapkan diri menghadapi laga bergengsi melawan Barcelona. Kemenangan menjadi target utama, guna menyembuhkan luka akibat kekalahan di Copa del Rey.

"Cara terbaik menyembuhkan luka ini adalah kami harus menang," kata bek sayap Atletico, Juanfran di situs resmi klub.

Kapten Atletico, Gabi, juga berharap kekalahan dari Celta Vigo tidak mempengaruhi timnya saat melawan Barcelona.

"Kekalahan dari Celta memang mengecewakan, tapi semoga tidak mempengaruhi pertandingan liga melawan Barcelona," kata Gabi.

"Ini akan jadi laga yang bagus, sebuah laga yang kami semua ingin bermain. Kami akan datang ke sana dengan tekad menang," imbuh dia.

Meski memiliki semangat besar, ambisi Atletico mengalahkan Barcelona sepertinya sulit dicapai. Setidaknya jika melihat dari rekor pertemuan dengan Barcelona yang tidak memihak mereka.

Di enam duel terakhir di semua kompetisi, Atletico kalah lima kali beruntun, dan hanya sekali mereka meraih hasil imbang.