Laporan Wartawan Juara.Net Iwan Setiawan

TRIBUNNEWS.COM, MALANG - Popularitas gelandang I Gede Sukadana tak lantas meredup setelah kontraknya tak lagi diperpanjang Arema Cronus.

Sebaliknya, pemain 28 tahun ini langsung didekati empat klub mapan. Semen Padang, Pusamania Borneo FC, Madura United, dan Bali United Pusam menginginkan jasanya.

Saat ini, Sukadana masih berdiskusi dengan keluarganya kemana dia akan berlabuh. ”Empat tim itu yang paling serius komunikasi. Tapi sampai sekarang, belum ada yang deal,” kata pemain asal Bali itu.

Mantan pemain Persela Lamongan ini akan mengambil keputusan setelah berpartisipasi pada Charity Game di Solo dan Sleman, 4 dan 6 Februari 2016. Sukadana masuk dalam daftar pemain yang berpartisipasi untuk laga amal ini.

Laga amal ini diadakan kepada tiga pesepak bola yang cedera: Alfin Tuasalamony, M. Nasuha, dan Abdul Rahman Lestaluhu.

”Sekarang, saya masih nikmati persiapan untuk laga amal itu,” kata Sukadana.

Sukadana masuk dalam daftar delapan pemain yang dilepas Arema. Ia dicoret bukan karena kualitasnya menurun. Tapi, stok gelandang skuat Singo Edan makin banyak dengan kehadiran pemain naturalisasi Raphael Maitimo.

Mendapat kenyataan pahit, Sukadana juga tak terlalu risau karena mulai jenuh di Malang. Pada dua turnamen terakhir, Piala Presiden dan Piala Jenderal Sudirman, dia diterpa cedera sehingga jarang dapat kesempatan main.

Sukadana pun tak kecewa saat pelatih Milomir Seslija mendepaknya. Karena baginya, keputusan itu adalah solusi terbaik.

”Saya tidak mundur dari Arema. Tapi keputusan itu (dilepas) juga melegakan saya,” imbuhnya.

Pemain yang akrab dengan nomor 44 ini pun mempunyai pandangan kalau manajemen Arema juga tidak menyukai keberadaannya. Sebab, dia termasuk pemain yang sering mempertanyakan keterlambatan gaji.

”Mungkin Arema nggak suka pemain yang vokal seperti saya,” tandas Sukadana, lalu tertawa.