Ayah Guardiola: Dia Maniak Bola Sampai-Sampai Tak Tahu Cara Mengganti Bohlam
Tidaklah absah membahas sepak bola pada era kekinian, kalau tak menyebut nama Joseph 'Pep' Guardiola.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reza Gunadha
TRIBUNNEWS.COM, SPANYOL - Tidaklah absah membahas sepak bola pada era kekinian, kalau tak menyebut nama Josep 'Pep' Guardiola.
Sejak kemunculannya sebagai manajer Barcelona, 1 Juli 2008, Guardiola mampu menorehkan banyak sejarah dalam sepak bola.
"Menduniakan" taktik tiki-taka, sapu bersih tropi, hingga bumbu-bumbu semisal perseteruannya dengan Jose Mourinho, turut mengangkat Guardiola sebagai persona istimewa lapangan hijau.
Namun, segala kesuksesannya tersebut ternyata tak didapat Guardiola secara instan.
Jauh sebelum menjadi pelatih, pun sebagai pemain sentral Barcelona di eranya, Guardiola sudah berpikir banyak hal mengenai sepak bola sejak masa kecil.
Bahkan sang ayah, Valenti, menyebut Guardiola kecil sudah "kecanduan" sepak bola.
"Tak seperti bocah lainnya, Guardiola kecil sangat tergila-gila kepada sepak bola. Karena kecintaannya itu juga, dia sering melupakan hal lain yang biasa dilakukan bocah seusainya kala itu," tutur Valenti seperti diberitakan Sports.
Suatu waktu ketika Guardiola berusia 11 tahun, Valenti mendapati anaknya mengeluh mengenai sahabat-sahabatnya yang asyik membicarakan acara televisi ketimbang pola permainan mereka di lapangan sepak bola.
Tak hanya itu, Valenti menuturkan Guardiola juga tak memiliki banyak kemampuan untuk membantu pekerjaan di rumah karena terlalu sibuk bermain serta memikirkan sepak bola.
"Anda tahu? dia (Guardiola) dulu tak bisa mengganti bohlam. Dia benar-benar tidak tahu hal sepele seperti itu, karena fokus pada sepak bola," kenang Valenti.