TRIBUNNEWS.COM - Angel di Maria mengaku sangat siap menghadap laga Le Classique saat Paris Saint-Germain (PSG) terbang ke Stadion Velodrome kandang Olympique Marseille, Senin (8/2/2016) dini hari.

Bagi sayap serang PSG itu, inilah kali pertama ia menghadapi rival paling panas di Ligue 1, Marseille di kandang lawan.

Meski demikian, Di Maria bisa merasakan aroma persaingan yang sangat kental tersebut.

Baca Juga: Suasana Manchester United Panas Dingin Jelang Laga Lawan Chelsea

Sejarah rivalitas kedua tim memang sangatlah panjang. Itulah sebabnya pertemuan mereka disebut Le Classique.

"Kawan-kawan saya memberi tahu betapa pentingnya laga melawan Marseille bagi tim dan suporter kami. Ketika saya bergabung dengan PSG, mereka sudah bertanya apakah saya bisa membuat dua atau tiga gol ke gawang Marseille," kata Di Maria.

"Seperti laga klasik lainnya, laga pasti akan berjalan penuh tekanan, apalagi kami bermain di Velodrome. Saya sangat suka dengan atmosfir stadion yang seperti itu. Suporter bernyanyi dan berteriak kencang, bahkan mereka tidak bisa mendengar apa yang dikatakan sebelahnya," tutur eks sayap Manchester United dan Real Madrid ini.

Di pertemuan paruh musim pertama, PSG 2-1 menang melalui dua gol penalti Zlatan Ibrahimovic.

Hingga pekan ke-23 PSG belum pernah sekali pun kalah dan sangat superior di puncak klasemen. Pasukan Laurent Blanc ini unggul 21 poin atas peringkat kedua AS Monaco.

Catatan laga tandang mereka pun sangat fantastis yakni 15 kali menang dan dua kali imbang, plus 11 clean sheet sepanjang musim ini. Marseille terakhir kali menang atas PSG terjadi pada November 2011 lalu.

BACA SELENGKAPNYA HANYA DI HARIAN SUPER BALL, MINGGU (7/2/2016)