BOPI: Pemerintah Tidak Boleh Gegabah Mencabut Pembekuan PSSI
Noor Amman menegaskan reformasi tata kelola sepak bola nasional tidak boleh tiba-tiba berhenti di tengah jalan hanya lantaran kepentingan politik.
Penulis: Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ketua Umum Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI), Noor Amman tidak langsung manut setelah pemerintah menyatakan akan mencabut surat keputusan pembekuan PSSI.
Noor Amman mengingatkan pemerintah dalam hal ini Menpora Imam Nahrawi agar tak gegabah mencabut pembekuan PSSI karena banyak aspek yang harus dijadikan pertimbangan.
“Kalau benar pembekuan itu akan dicabut harus ada klarifikasi terlebih dahulu bahwa tidak benar Pemerintah (melalui BOPI) melakukan intervensi seperti yang tertuang dalam surat sanksi FIFA tertanggal 30 Mei 2015,” terang Noor Aman dalam keterangan resmi yang diterima Tribunnews.com, Kamis (25/2/2016).
“Kita sudah disanksi FIFA atas permintaan PSSI. Lalu pembekuan PSSI oleh pemerintah harus dicabut begitu saja? Di mana essensi reformasinya. Pemerintah jangan gegabah dan rentan dengan tekanan," sambungnya.
Dikatakan, reformasi tata kelola sepak bola nasional juga tidak boleh tiba-tiba berhenti di tengah jalan hanya lantaran kepentingan politik seperti yang selama terjadi di dunia persepakbolaan nasional.
“Harus ada jaminan terlebih dahulu bahwa sanksi FIFA benar-benar akan dicabut dan reformasi tata kelola sepak bola Indonesia benar-benar akan berjalan sesuai yang dicita-citakan,” jelasnya menambahkan.
Sebelumnya, Ketua Tim Adhoc PSSI Agum Gumelar melangsungkan pertemuan dengan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo bersama Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla dan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi di Istana Negara, Rabu (24/2/2016) kemarin.
Hasil pertemuan tersebut Presiden Jokowi meminta Menpora untuk mengkaji kemungkinan dilakukannya pencabutan surat keputusan pembekuan tapi tetap mengedepankan esensi reformasi dan pembenahan tata kelola sepak bola nasional yang carut marut.