TRIBUNNEWS.COM - Benua Biru alias benua Eropa mendapat pesan dari Benfica. Klub asal Portugal itu mengirim pesan para pemain mereka akan bermain sepenuh hati untuk membela panji Benfica.

Hal ini dikatakan oleh Andreas Samaris, gelandang Benfica, setelah mengalahkan Zenit St Petersburg 1-2 pada pertandingan leg kedua babak 16 besar Liga Champions di Petrovshkiy, Kamis (10/3) dini hari. Benfica, yang tampil tanpa skuat terbaik, lolos ke babak perempat final karena unggul agregat 3-1 atas Zenit.

Benfica meraih kemenangan dengan skuat darurat. Rui Vitoria, pelatih Benfica, tidak bisa memainkan sejumlah pemain pilar. Lima pilihan utama di lini belakang dan penjaga gawang nomor satu harus absen.

Vitoria menggeser Andreas Samaris sebagai bek tengah. Samaris berduet dengan Victor Lindelof, yang baru dua kali tampil di Liga Champions.

Samaris tidak pernah bermain di jantung pertahanan di kompetisi resmi. Pemuda 26 tahun itu justru tampil sukses sebagai bek tengah. Uefa.com mendaulat Samaris sebagai pemain kunci pada pertandingan tersebut.

“Terkadang saya bermain sebagai bek tengah saat latihan, namun latihan berbeda dengan pertandingan, apalagi ketika pertandingan itu adalah fase gugur Liga Champions,” kata Samaris di Uefa.com.

Vitoria juga menurunkan Eder, pemuda 22 tahun, untuk mengawal gawang Aguias. Eder menggantikan Julio Cesar yang cedera betis.

“Semua pemain siap bermain untuk tim dan di posisi mana saja. Kunci kami tahun ini adalah kami memiliki pemain-pemain yang bisa bermain di setiap posisi dan kami menunjukkan ini dalam cara yang terbaik di sini,” tutur Samaris.

“Para pemain kami mengirim sebuah pesan ke seluruh penjuru Eropa bahwa kami akan bermain untuk tim kami dalam cara apapun yang kami butuhkan,” imbuh gelandang asal Yunani tersebut.

Skuat Aguias tidak hanya menunjukkan mampu tampil bagus dengan skuat sekadarnya. Benfica menunjukkan mental bertarung yang gigih.