Sumirlan: Kami Tidak Dukung Narapidana
Sumirlan menerangkan, jika La Nyalla berstatus terpidana, sebaiknya PSSI segera mengumpulkan voter untuk membicarakan nasib federasi ke depan
Penulis: Sigit Nugroho
Editor: Dewi Pratiwi
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Direktur PSM Makassar, Sumirlan menyatakan pihaknya tidak akan mendukung orang terpidana.
Pernyataan itu terkait dengan status tersangka bagi Ketua Umum PSSI, La Nyalla Matalitti atas dugaan korupsi penggunaan dana hibah pada Kadin Jatim untuk pembelian IPO (Initial Public Offering) Bank Jatim oleh Tindak Pidana Khusus (Pidsus) Kejaksaan Tinggi Jawa Timur.
Kasus dugaan korupsi pada pembelian IPO dengan menggunakan dana hibah Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur dari Pemprov Jatim sekitar Rp 5,3 milliar.
IPO adalah penawaran perdana saham oleh perusahaan yang hendak go public kepada para investor yang berminat.
"Jika La Nyalla terbukti bersalah dan menjadi terpidana, kami bersikap tegas dengan tidak akan mendukung orang yang terpidana. Karena kami menginginkan federasi dipimpin oleh orang yang bersih. Ketua Umum PSSI harus dipimpin oleh orang yang bersih dan bisa menjalankan kompetisi sesuai statuta," kata Sumirlan kepada Harian Super Ball, kemarin.
Sumirlan menerangkan, jika La Nyalla berstatus terpidana, sebaiknya PSSI segera mengumpulkan voter untuk membicarakan nasib federasi ke depan.
"Jika status La Nyalla meningkat menjadi terpidana, maka sebaiknya Sekjen PSSI dan Komite Eksekutif PSSI segera mengumpulkan voter dan anggota PSSI untuk menentukan langkah khusus untuk mencari pengganti La Nyalla. Bisa ditunjuk pejabat sementara atau digelar Kongres Luar Biasa (KLB). Jangan membuat voter dan anggota PSSI bingung dengan kejadian ini," terang Sumirlan.
Sumirlan berujar dengan pertemuan itu, maka akan disepakati solusi untuk menyelamatkan PSSI. Pasalnya keadaan federasi itu sedang bermasalah.
"PSSI sedang berkonflik dengan Menpora dan sekarang ada peristiwa ini. Maka kami menyarankan PSSI harus segera mengambil langkah yang tepat dan bijaksana. Apapun keputusan dari pertemuan itu bisa menjadi dasar untuk membenahi kembali PSSI yang sudah seperti ini," ujar Sumirlan.
Jika harus digelar KLB, Sumirlan berharap akan terpilih sosok yang bersih.
"PSSI harus menyeleksi dengan sebaik-baiknya agar tidak terjadai masalah serupa di kemudian hari. Cari tahu track record para calon. Kami ingin PSSI diisi oleh orang-orang yang bersih. Jangan ada korupsi," ucap Sumirlan.
Sumirlan akan mendukung apapun langkah yang akan diambil PSSI.
"Sekali lagi jika La Nyalla terbukti bersalah dan menjadi terdakwa, kami mendukung apapun keputusan dari PSSI, misalnya menunjuk caretaker sambil menyusun rencana KLB atau cara lain. Yang terpenting adalah kasus ini jangan mengganggu klub yang sedang menyiapkan diri menghadapi turnamen Indonesia Soccer Championship (ISC) dan turnamen lainnya. Kami membutuhkan pertandingan agar tim bisa tetap beraktifitas," jelas Sumirlan.
Penyelesaian masalah internal PSSI ini, tambah Sumirlan, tidak boleh dicampuri oleh pemerintah atau Menpora. Pasalnya PSSI memiliki aturan sesuai statuta FIFA.
"Hanya PSSI sendirilah yang berhak menyelesaikan masalah ini, karena ini masalah internal federasi. Tetapi kami masih menunggu status dari La Nyalla. Jika ternyata tidak terbukti, tidak perlu dilakukan pertemuan khusus itu. Kita tunggu saja perkembangannya seperti apa," kata Sumirlan.