TRIBUNNEWS.COM, MALANG - Setelah melalui pertandingan pertama di turnamen Piala Bhayangkara 2016, tim Arema Cronus mulai merasakan kendala terkait aturan pemain kategori U-21.

Pelatih Arema Cronus, Milomir Seslija, menilai, kondisi pemain U-21 di tubuh tim Arema bisa menjadi masalah.

Milo menyebut masalah pemain U-21 dalam timnya adalah pengalaman para pemain muda yang ada di Arema yang masih perlu ditambah.

Para pemain muda masih harus menyesuaikan diri dengan tim di dalam pertandingan. Dampaknya masih banyak kesalahan pemain muda yang didapati sepanjang laga.

"Itu (Pemain U-21) memang masalah. Soal pemain Under 21 memang jadi masalah saya. Itu masalah kami karena pemain muda kurang jam terbang, jadinya pemain muda masih banyak kesalahan," ujar Milo, 20 Maret 2016.

Ia menyebut ada banyak pemain nasional muda yang sudah matang karena jam terbang lebih tinggi. Milo mencotohkan pemain muda seperti Hansamu dan Paulo Sitanggang yang sudah mumpuni meskipun mereka masih di usia 20-21 tahun.

Dalam laga perdana melawan Bali United, Milo menurunkan pemain U-21, Ryuji Utomo sebagai starter. Ryuji yang biasa menjadi center bek, malam itu bertugas s

Pada babak kedua Ryuji ditarik keluar, dan penggantinya adalah pemain U-21 lainnya, Junda Irawan.

"Meski masih banyak kesalahan, saya rasa wajar. Yang penting mereka harus tahu dan diberitahu kesalahannya," tambah Milo.

Sebelumnya, Milo pernah menyatakan dirinya akan memberi kesempatan lebih banyak bagi pemain U-21 Arema yakni Junda Irawan, Dio Permana dan Ryuji Utomo.

Ia menyebut dirinya mendukung program penyelenggara turnamen yang bertujuan mengembangkan potensi pemain muda Tanah Air dengan memberi aturan wajib menurunkan pemain U-21 di sepanjang laga.

"Dio, Junda, Ryuji akan dapar banyak kesempatan. Saya yakin Ryuji bisa jadi defender nasional terbaik bila diberi banyak kesempatan dan diasah terus," tambah Milo.