TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai final turnamen Piala Bhayangkaradi Gelora Bung Karno telah menanti skuat Arema Cronus Minggu (3/4/2016).

Selangkah lagi Cristian Gonzales merengkuh gelar juara.

Motivasi dan semangat bermain tanpa beban dijadikan senjata utama tim pelatih dan manajemen Arema dalam mengawal langkah para pemain ke Jakarta.

Arema tidak memiliki banyak waktu untuk mempersiapkan diri menuju final.

Lepas dari pertandingan ketat di Stadion Kanjuruhan, Kamis (31/3/2016)malam, mereka sudah langsung bertolak ke Jakarta, Jumat (1/4/2016) pagi.

Para pemain mendapat kesempatan beristirahat setiba di Jakarta pada siang harinya.

Pelatih Arema Cronus, Milomir Seslija menyatakan timnya harus mengabaikan kondisi-kondisi yang tidak menguntungkan.

Kemenangan 1-0 di babak semifinal atas Sriwijaya FC pun harus segera dilupakan demi menghadapi laga super penting di depan.

“Kami sudah mengalahkan Sriwijaya sepenuhnya, menang 1-0 sudah cukup. Kami sekarang menang, kami senang, tapi masih ada satu pertandingan melawan Persib yang harus dimenangkan,” ujar Milo.

Ia menyebut Persib merupakan tim yang bagus. Persib juga memiliki keuntungan dari sisi kebugaran.

Pemain Persib yang menjalani babak semifinal pada Rabu (30/3/2016) bisa berisitirahat sehari lebih panjang dibanding para pemain Arema. Tapi Milo memilih mengabaikannya.

“Kami harus bermain tanpa beban. Sejak awal menjalani turnamen ini saya sudah tegaskan ke pemain bahwa kami bemain tanpa beban dan sejauh ini hasilnya baik. Coba lihat tim-tim lain yang justru merasa tertekan. Saya minta pemain tetap kosentrasi dan bermain nothing to lose,” papar Milo.

Keberhasilan menuju babak final menjadi pencapaian Arema yang luar biasa, karenanya tim Singo Edan diharapkan menyudahi laga puncak nanti dengan jiwa besar.

“Sejauh ini Arema sudah menjadi tim terbaik Indonesia. Kami membutuhkan dukungan. Yang jelas kami pergi ke Jakarta untuk memenangkan pertandingan tapi tetap nothing to lose,” tegas Milo.( Dyan Rekohadi/Surya)