Pemain Muda Belajar Menguasai Permainan
Keterampilan mengolah bola dan berupaya memaksimalkan kerja sama tim ditunjukkan oleh anak-anak usia belasan itu di Stadion Gelora Cendrawasih
Editor: Dewi Pratiwi
TRIBUNNEWS.COM - Empat laga di ajang Perang Bintang antara Liga Super Ball (LSB) U-16 All Star vs tim U-16 Persija Barat Selection dimainkan begitu apik oleh para pesepak bola muda.
Keterampilan mengolah bola dan berupaya memaksimalkan kerja sama tim ditunjukkan oleh anak-anak usia belasan itu di Stadion Gelora Cendrawasih, Cengkareng, Jakarta Barat, Minggu (22/5/2016).
Instruksi pelatih meminimalkan kesalahan umpan dan bermain minim pelanggaran mampu dipraktikkan dengan baik.
Meski ada tiga kartu kuning dan satu kartu merah di empat laga yang tersaji, namun mereka sudah banyak belajar bagaimana caranya menguasai lapangan dan meminimalkan gerakan berbahaya.
Pada laga ini tidak dicari siapa yang hebat dan jadi pemenang. Para pelatih yang menangani tim hanya ingin melihat apakah yang selama ini telah diberikan terkait pemahaman tentang permainan sepak bola sudah benar-benar dijalankan atau tidak.
"Saya kasih kritik ke anak-anak yang tadi main kelewat keras. Bola yang layak direbut pakai kepala, kenapa harus kaki yang naik. Itu sebuah kesalahan. Kenapa? karena malah jadi pelanggaran. Ini merugikan tim yang sedang berusaha untuk menguasai pertandingan. Esensi bermain sepak bola adalah bagaimana kemampuan dalam menguasai pertandingan," kata Muksin, salah satu pelatih di tim U 16 Persija Barat Selection.
Usai pertandingan, Muksin banyak memberikan evaluasi pada skuad berjuluk Pangeran Muda tersebut. Ia maklum tentang masih miniimnya kekompakan tim, karena minimnya waktu persiapan dan kurangnya aktivitas kompetisi.
"Sata evaluasi ke anak-anak soal keputusan individu saat ingin menguasai pertandingan. Jika terlalu keras dan jadi pelanggaran, sudah pasti akan sulilt menguasai pertandingan. Karena, pelanggaran akan jadi keuntungan pihak lawan," ujar Muksin.
Hal senada dilontarkan Chepy, pelatih LSB U-16 All Star. Pelatih yang hobi mengenakan kacamata hitam ini melihat anak-anak sudah mulai memahami apa yang diinstruksikan pelatih.
Selain itu, anak-anak sudah belajar banyak bagaimana menguasai pertandingan sesuai latihan yang diberikan sebelum laga.
Berita Ini Juga Dimuat di HARIAN SUPER BALL, Senin (23/5/2016)