Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Superskor

Laga Duo Madrid Bakal Diwasiti Tukang Listrik Ini

Mark Clattenburg sudah tak sempat lagi menjalankan profesi sebagai tukang listrik.

zoom-in Laga Duo Madrid Bakal Diwasiti Tukang Listrik Ini
Superball.co.id
Mark Clattenburg, wasit final Liga Champions 2015-16 antara Real Madrid dan Atletico Madrid di Stadion San Siro, Milan, Minggu (29/5/2016) dini hari WIB. 

TRIBUNNEWS.COM, ITALIA - Mark Clattenburg sudah tak sempat lagi menjalankan profesi sebagai tukang listrik.

Pria Inggris berusia 41 tahun itu makin sibuk dengan profesi utamanya: wasit.

Belum sebulan Clattenburg menjadi perhatian kala mewasiti Battle of Stamford Bridge pada 2 Mei 2016, ketika Chelsea bangkit dan menahan Tottenham Hotspur 2-2.

Hasil itu mengubur impian Tottenham untuk merebut gelar Liga Inggris, yang jatuh ke pelukan Leicester City.

Akhir pekan lalu di Stadion Wembley, London, Clattenburg kembali menjadi wasit final Piala FA antara Manchester United dan Crystal Palace.

Kepemimpinan Clattenburg di final Piala FA itu kontroversial.

Namun, Clattenburg malah dipilih UEFA untuk mewasiti duel sangat prestisius: final Liga Champions antara Real Madrid danAtletico Madrid di Milan, Minggu (29/5/2016) dini hari WIB.

Berita Rekomendasi

Tugas final untuk pertama kalinya itu pasti akan lebih berat bagi Clattenburg.

Pandangan mata dunia akan tertuju kepada Clattenburg.

Atletico Madrid dan Real Madrid tak akan tenang dipimpin Clattenburg.

"Saya pikir, Mark akan berada di bawah banyak tekanan," ujar eks pemain dan pakar olahraga Stewart Robson kepada ESPNFC, Kamis (26/5/2016).

"Satu hal yang tak saya bayangkan, dia bisa menjatuhkan kartu kuning kepada satu atau dua pemain di awal laga."

Clattenburg akan punya alasan tiap kali mengeluarkan kartu kuning untuk memastikan pemain tak lepas kontrol.

"Tapi, jika Mark menjatuhkan kartu kuning kepada pemain yang tak bersalah, dia akan masuk dalam tekanan luar biasa di sisa laga karena Atletico Madrid dan Real Madrid pasti akan menentangnya habis-habisan," ungkap Robson.

Menurut Robson, Atletico Madrid suka menekel, akan berusaha mengganggu lawan dan mengusik Clattenburg.

Clattenburg juga harus berusaha mengontrol Pelatih Atletico Madrid Diego Simeone karena kelakuannya di boks pelatih yang provokatif.

Real Madrid punya pemain yang gampang jatuh.

Real Madrid juga berisi pemain yang bisa sangat temperamental, seperti Sergio Ramos dan Pepe.

Jadi, banyak orang di lapangan yang akan menguji kesabaran Clattenburg.

Gemar Kartu Kuning

Clattenburg digolongkan sebagian orang sebagai wasit kontroversial.

Saat mewasiti Chelsea versus Tottenham, 3 Mei 2016, Clattenburg mengeluarkan sembilan kartu kuning kepada Tottenham dan tiga terhadap Chelsea.

Ketika mewasisi Crystal Palace kontra Manchester United di final Piala FA, 21 Mei 2016, Clattenburg mengeluarkan enam kartu kuning kepada Manchester United, satu di antaranya menjadi kartu merah untuk Chris Smalling.

Sedangkan Crystal Palace terkena tiga kartu kuning.

Mantan wasit Piala Dunia Howard Webb memberi tahu para jurnalis bahwa Clattenburg pasti kecewa atas performanya itu.

Namun, lanjut Webb, Clattenburg pernah mengalami pengalaman lebih buruk dalam insiden Chelsea 2012.

Webb yakin rekan seprofesinya bisa memimpin final Liga Champions 2015-16 dengan lebih baik.

Wasit terbaik, begitu sering dikatakan, adalah orang yang namanya tak dikenang.

Sayangnnya, perhatian global di final Liga Champions menjadikan itu tak mungkin bagi Clattenburg.

Final Liga Champions ini akan menjadi laga terbesar dalam hidup Clattenburg, duda beranak satu.

Sumber: SuperBall.id
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas