Piala Eropa Kalah Meriah oleh Rolland Garros
"Atmosfer" Piala Eropa 2016 ternyata masih belum terlalu terasa di Kota Paris.
Penulis: Deny Budiman
Laporan Langsung Wartawan Tribun Deny Budiman di Perancis
TRIBUNNEWS.COM, PERANCIS - "Atmosfer" Piala Eropa 2016 ternyata masih belum terlalu terasa di Kota Paris.
Semenjak tiba di Bandara Charles de Gaulle hingga ke Kota Paris, tak terlihat sama sekali ada spanduk, umbul-umbul, papan iklan elektronik, atau apa pun lah yang memberi petunjuk Paris sedang bersiap menggelar hajatan akbar empat tahunan ini.
Justru, kemeriahan turnamen tenis Prancis terbuka alias Rolland Garros yang baru selesai digekar, yang lebih terasa.
Di bandara, dan di beberapa stasiun metro, terlihat papan elektronik dengan gambar sang juara Novak Djokovic sedang berselebrasi. Noel, panggilan Djokovic, juara setelah mengalahkan Andy Murray dalam final 5 Juni lalu.
Penasaran, saya pun coba mengeksplorasi lebih jauh dengan berjalan kaki menelusuri beberapa spot di Kota Paris. Tapi memang informasi tentang Piala Eropa ini sangatlah minim. Orang yang tak melek sepak bola mungkin tak akan sadar bahwa Prancis sedang bersiap menyambut Piala Eropa.
Minimnya promosi itu juga mungkin lantaran Pemerintah Kota Paris tak memberi ruang untuk pemasangan spanduk, umbul-umbul, atau bendera secara sembarangan, hingga suasana pesta sepak bola itu tak terlalu bergema.
Ada secuil informasi didapat dari papan informasi stasiun di dalam metro alias kereta api bawah tanah di Paris. Untuk spot Porte d’Ateuil yang jadi tempat terdekat menuju Stadion Parc des Princess, dipasang ikon kecil Euro 2016 beserta gambar stasiun.
Berikutnya, untuk spot di La Motte-Picquet Grenelle yang jadi tempat terdekat ke Eiffel, dipasang ikon Euro 2016 dengan gambar fan zone.
Ketika sampai di Menara Eiffel, yang akan jadi tempat fan zone atau titik berkumpulnya para suporter menonton bareng lewat layar raksasa, kemeriahan mulai agak terasa, meski tak terlalu heboh.
Spanduk-spanduk Euro 2016 dipasang dalam ukuran kecil di atas tiang-tiang sepanjang jalan menuju fan zone yang berada di kawasan taman rumput di Champ-de- Mars di kaki Eiffel.
Salah satu petunjuk yang ukurannya paling masif hanyalah bola raksasa yang digantung di kaki Menara Eiffle. Dari kejauhan, bola itu terlihat sangat jelas. Selain itu, di lokasi fan zone, yang masih dibangun untuk tahapan akhir, dipasang layar raksasa bertuliskan 'Euro 2016'.
Masih belum puas, saya kemudian coba mengeksplorasi ke kawasan Stadion Parc de Princess, berharap mendapatkan atmosfer pesta Euro 2016 yang lebih dahsyat.
Saat turun di Stasiun Porte de Auteulli dan berjalan keluar dari metro, lagi-lagi justru papan informasi Rolland Garros yang masif menyapa.
Lokasi Rolland Garros dan Parc des Princes memang berdekatan di kawasan Rue du Commandant Guilbaud. Harus diakui, setidaknya saat di dalam stasiun, atmosfer Prancis terbuka yang sangat mendominasi ketimbang gelaran Piala Eropa.
Sepanjang dinding terowongan tersebut didominasi poster Rolland Garros. Dari ujung satu ke ujung yang lainnya. Ada foto Novak Djokovic, foto trofi Rolland Garros, dan berbagai foto lain terkait Prancis Terbuka. Sedang poster yang merujuk ke Piala Eropa tak terlihat satu pun.
Baru saat menuju ke arah stadion, terlihat ada beberapa papan informasi seputar Piala Eropa 2016. Ada sebuah papan informasi besar dengan logo Euro yang memajang petunjuk ke arah stadion, serta jurusan metro, dan bus untuk mencapai ke sana.
Antuasiasme warga juga tak terlalu terlihat. Setidaknya, saya belum melihat ada demam memakai jersey Timnas Prancis, atau aksesoris Les Bleus lainnya di kalangan warga.
Kurang menggelegarnya atmosfer Euro 2016, diakui oleh Emmanuel. Namun, menurut guru sekolah menengah yang tinggal di Rue de Server ini, seiring waktu, antusiasme, dan kemeriahan itu pun akan terbangun dengan sendirinya.
“Ini hanya soal waktu, kami semua pecinta sepak bola. Saya yakin Anda akan segara melihat antusiasme tersebut. Saat gong Euro 2016 sudah dimulai, Anda akan melihat betapa kami semua adalah penggila bola,” ujarnya coba meyakinkan.
Ia menengarai, berbagai kesulitan yang melanda Prancis belakangan ini, menjadi pemicu lesunya gairah warga menyambut gelaran Euro ini.
“Ini tahun yang sulit di Prancis, ada krisis ekonomi, serangan teroris, dan yang baru saja terjadi banjir! Betul, tensi kita agak menurun, tapi tunggu beberapa hari lagi, demam sepak bola akan segera terasa,” katanya.