Skandal Maskot Piala Eropa 2016
Piala Eropa selalu identik dengan munculnya maskot untuk merepresentasikan semangat sepak bola negara-negara benua biru tersebut.
Laporan Wartawan SuperBall.id, Dimas Wahyu Indrajaya
TRIBUNNEWS.COM, PARIS - Sebagai ajang empat tahun sekali, Piala Eropa selalu identik dengan munculnya maskot untuk merepresentasikan semangat sepak bola negara-negara benua biru tersebut.
Maskot Piala Eropa 2016 kali ini ialah Super Victor, yang sudah diperkenalkan oleh UEFA pada 2014.
Mengenai namanya, ada yang membuat UEFA sedikit malu.
Dilansir dari The Guardian kabarnya nama Super Victor sudah dipakai.
Tapi bukan maskot, melainkan alat bantu seks atau "mainan" untuk wanita dewasa (dildo).
Hal itu didapati salah satu netizen dengan nama akun @FistedAway.
"Saya punya perasaan Prancis akan menyesal memilih nama maskotnya Super Victor untuk Piala Eropa 2016," kicau netizen itu via Twitter.
Juru bicara UEFA buka suara menanggapi insiden yang sepertinya kebetulan itu.
Menurut mereka Super Victor diambil dari seorang anak kecil yang mendapatkan kekuatan super karena menemukan jubah, bola, dan sepatu ajaib.
"Yang bisa kami katakan hal tersebut tidak diproduksi oleh UEFA," kata mereka.