TRIBUNNEWS.COM, PERANCIS - Pelatih Polandia, Adam Nawalka telah mengubah gaya pola penyerangan.

Dari permainan mereka yang biasa menerapkan "Counter-Attack" (serangan balik) menjadi tim yang lebih banyak menguasai posisi dan membangun serangan secara hati-hati.

Dia juga telah melawan tren tim Polandia bermain dengan hanya memakai satu striker atau tanpa striker. Perubahan ini dilakukan untuk memberikan Lewandowski lebih banyak dukungan, sebuah taktik yang sejauh ini telah bekerja dan menghasilkan keajaiban.

Ada harapan besar di timnas Polandia, namun sekaligus menempatkan Polandia di bawah tekanan. Karena mereka akan berusaha untuk memecahkan rekor buruk tak pernah bisa melewati babak penyisihan grup di Piala Eropa.

Di antara tim di grup C, Irlandia Utara termasuk yang memberikan ancaman pada Polandia.

Irlandia Utara memiliki sumber daya yang terbatas tetapi manajer Michael O'Neill tahu posisi mereka. Tak ada ampun bagi tim yang lengah.

"Kami harus tampil mengerikan untuk bermain melawan tim manapun," katanya baru-baru ini. "Kita akan menjadi benar-benar tampil baik tanpa bola, berlari lebih jauh dari tim lain. Enam puluh lima persen menguasai bola? Kami tidak perlu melakukannya. "

Tim debutan Piala Eropa ini dihuni 13 pemain yang bermain di Inggris Raya, lima pemain tampil di Liga Primer, empat main di Skotlandia Premier League dan satu pemain bermain di Australia A-League.

Meskipun demikian, mereka hanya kebobolan delapan gol di babak kualifikasi dan tidak terkalahkan dalam 12 pertandingan terakhir. Mulai Maret tahun lalu menorehkan catatan tak terkalahkan terpanjang dalam sejarah tim.

"Ini merupakan prestasi yang fantastis untuk berada di sini, Kami ingin meninggalkan kesan di turnamen ini," kata O'Neill. "Ada rasa kegembiraan bagi kita semua. Ini adalah pengalaman baru bagi diri saya sendiri dan untuk semua pemain," katanya. (Tribunnews/mba)