TRIBUNNEWS.COM - Aksi mogok pilot Air France mewarnai hari kedua penyelenggaraan turnamen Piala Eropa 2016. Menurut Serikat Pilot Air France, aksi mogok para pilot dari maskapai nasional Prancis itu akan berlangsung selama empat hari, yakni hingga Selasa (14/6).

Pemogokan yang dilakukan para pilot itu kemudian langsung berdampak pada pelayanan maskapai penerbangan tersebut. Pada  Sabtu (11/6), sebanyak 30 persen jadwal penerbangan Air France terpaksa dibatalkan.

Direktur Eksekutif Air France, Frederic Gagey, berjanji akan berupaya meminimalisasi dampak pemogokan terhadap penerbangan ke kota-kota yang menjadi lokasi penyelenggaraan Piala Eropa 2016. “Tentu kami akan memperhatikan turnamen Piala Eropa,” kata Gagey.

Gagey juga mengatakan, akibat aksi mogok itu, pihak Air France kehilangan hingga lima juta euro atau sekitar Rp 75 miliar per hari.

Pemogokan para pilot Air France sejalan dengan aksi serupa yang terlebih dulu dilakukan para pekerja kereta api, petugas kebersihan, dan karyawan kilang minyak.

Para pekerja di Prancis itu melakukan mogok untuk menentang undang-undang tenaga kerja, yang membuat perusahaan lebih leluasa memperkerjakan dan memberhentikan karyawan.

Presiden Francois Hollande telah memperingatkan para serikat pekerja di negaranya itu agar tidak mengganggu jalannya turnamen Piala Eropa 2016.

"Saya mohon perhatian dan tanggung jawab semua orang, karena jika negara harus melakukan tugasnya, dan memang harus, pastilah itu memerlukan langkah yang diperlukan. Pada saat yang sama, perlu juga bahwa mereka mengambil bagian dalam tindakan, atau yang mengorganisir mereka juga harus memikul tanggung jawab mereka ... sehingga peristiwa besar ini bisa menjadi festival populer bersama." ucap Hollande.