TRIBUNNEWS.COM - Vicente del Bosque, pelatih tim nasional Spanyol, menilai Italia sebagai tim yang memiliki pertahanan sangat kuat, namun itu tidak berarti Italia akan bermain bertahan.

Vicente del Bosque menyadari Italia memiliki lini tengah yang berbeda dari Piala Eropa 2012, namun memiliki target yang lebih tinggi.

"Saya tidak melihat Italia sebagai sebuah tim yang defensif meskipun itu adalah ciri khas mereka," ujar Vicente del Bosque.

Cesc Fabregas, gelandang Spanyol, yakin timnya tidak akan menemui kemudahan. Berdasarkan pengalamannya, Fabregas menilai pertandingan melawan Italia selalu sangat sulit.

"Secara mental, mereka telah siap untuk menjuarai sebuah turnamen penting, begitu juga pelatih Antonio Conte," kata Fabregas kepada La Gazzetta dello Sport.

Bagi Italia, Spanyol adalah musuh abadi mereka selama beberapa tahun terakhir. Giorgio Chiellini, bek Italia, mengatakan rivalitas Italia dan Spanyol dimulai sejak 2008.

Pada tahun itu adalah awal dari periode keemasan Spanyol. Pada Piala Eropa 2008, Spanyol mengalahkan Italia pada babak perempat final lewat adu tendangan penalti. Spanyol juga mengalahkan Italia 4-0 pada final Piala Eropa 2012.

"Saya menyukai istilah pembalasan dendam, namun harus lebih dari kata-kata, kami harus menunjukkannya saat latihan," kata Chiellini seperti dilansir AFP.

Giorgio Chiellini menyayangkan duel antara Italia dan Spanyol terjadi di babak 16 besar. Terlepas dari hal tersebut, Chiellini mengatakan laga nanti bakal berjalan menarik dan ketat. Menurut Chiellini, para pemain Italia siap untuk memberikan segalanya dan melangkah ke babak selanjutnya.

"Kami tidak pernah menjebol gawang mereka (dalam situasi permainan terbuka) sejak (Antonio) Di Natale mencetak gol pada fase grup Piala Eropa 2012. Jika kami menunjukkan potensi kami, memberikan segalanya, dan membatasi permainan mereka, saya pikir kami bisa meraih sesuatu yang spesial," kata pemain Juventus itu.