TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Sengketa perebutan nama Persebaya Surabaya untuk berkompetisi di Indonesia masih berlanjut.

Baru-baru ini, CEO Bhayangkara Surabaya United Gede Widiade menyatakan hasil di pengadilan telah memenangkan PT Mitra Muda Inti Berlian (MMIB) atas hak kelola dan keikutsertaan liga.

Pernyataan itu dinilai tak tepat oleh kubu Persebaya Surabaya.

Menurut Sekretaris Persebaya, Ram Surahman ada fakta yang coba dikaburkan atau di abu-abukan oleh CEO Bhayangkara Surabaya United ini.

"Saya coba luruskan, saat itu (di pengadilan, Red), hakim tak memutuskan apapun. Hakim hanya mengatakan bahwa pengadilan tidak berwenang untuk menangani perkara ini, dan menyerahkan ke badan arbitrase olahraga. Kalau dikatakan yang berhak itu PT MMIB, pasti kita banding. Tapi tidak ada keputusan apapun, dan tidak memenangkan siapapun," Kata Ram, Rabu (29/6/2016).

Terkait hal ini Ram menjelaskan mengapa Persebaya di bawah PT PI tidak membawa sengketa hak kelola ke badan arbitrase olahraga, Karens ada dua instansi yang mengurusi masalah ini, yaitu BAORI (Badan Arbitrase Olahraga Indonesia) dan BAKI (Badan Arbitrase Keolahragaan Indonesia).

"Kalau soal legalitas itu sudah jelas, PT Persebaya Indonesia dilahirkan sebagai badan hukum Persebaya. Intinya seperti ini, sejak kapan PT MMIB memiliki mandat dari klub anggota untuk menjadi badan hukumnya Persebaya. Kalau kita ini jelas punya dasar kuat. Salah satunya surat dari PT Liga Indonesia yang ditandatangani Andi Darussalam Tabusalla tahun 2010 lalu, Jadi PT Persebaya Indonesia adalah pihak paling berhak atas hak kelola Persebaya," beber Ram kepada Surya (TRIBUNnews.com Network).

Seperti yang telah diketahui Persebaya Surabaya dan Bhayangkara Surabaya United bersengketa terkait perebutan merek nama dan logo klub berjuluk Bajul Ijo yang saat ini tengah dalam tahap persidangan.