TRIBUNNEWS.COM - Persiapan tim Persija Barat U-16 memasuki tahap baru.

Tim dengan kekuatan 25 itu tidak hanya berlatih dan ikut kelas sepak bola, tetapi anak-anak usia belasan itu mulai diajak keluar kandang.

Selain sempat menjajal dua tim dari pemain bintang di Liga Super Ball, anak-anak U-16 Persija Barat juga dijajal kemampuannya oleh tim sepak bola Pra Pon DKI Jakarta dan tim Asiop Apacinti di lapangan PSSI Senayan, akhir pekan lalu.

Hasil yang dituai belum sepenuhnya memuaskan. Karena dari lima laga yang dijalani, belum ada kemenangan yang diraih tim Persija Barat U-16.

Ada evaluasi yang saat ini sedang dikerjakan oleh seluruh personel tim. Salah satu yang jadi catatan penting, adalah mental bertanding yang dinilai sangat memengaruhi gaya bermain anak-anak Jakarta Barat ini.

"Saya perhatikan, anak-anak sudah main cukup tertata. Berusaha membangun serangan dari bawah dan mencoba memaksimal koordinasi mulai dari pertahanan, tengah, dan wilayah serangan. Namun, mental anak-anak beum terjaga dengan baik. Mereka baru kali ini keluar kandang alias markas, jadi tampak canggung saat berhadapan dengan lawan," jelas Taufik Jursal Effendi, CEO Persija Barat.

Taufik yang turun langsung sebagai pelatih fisik dan teknis mengungkapkan, anak-anak harus biasa merasakan laga di luar kandang.

Ia memaklumi saat anak-anak mulai tidak konsisten saat bertanding lantaran faktor canggung. Namun, hal itu adalah masalah yang harus segera dirampungkan jalan keluarnya.

Baca Selengkapnya Hanya di HARIAN SUPER BALL, Sabtu (9/7/2016)