TRIBUNNEWS.COM - Portugal melewati tahap sulit dalam gelaran Piala Eropa 2016 hingga akhirnya menaklukkan tuan rumah Perancis di partai puncak.

Awalnya, banyak publik mengecap bahwa Seleccao das Quinas tak akan bisa sampai menjadi juara tanpa sosok superstar Cristiano Ronaldo.

Namun fakta berkata lain, CR7 terpaksa keluar dari lapangan karena dibekap cedera kaki usai mendapat tekanan dari gelandang Perancis, Dimitri Payet.

Pada menit ke-25, sang kapten ditandu keluar dan penyerang kedua Luis Nani menggantikan tugas berat Ronaldo.

Pertandingan berjalan alot, tidak ada gol sepanjang 90 menit waktu normal, laga pun berlanjut ke babak tambahan.

Memasuki waktu tambahan paruh kedua, gol yang dinanti-nanti Portugal akhirnya lahir lewat sepakan akurat penyerang Eder.

Pemain yang masuk menggantikan Renato Sanches itu melepas tembakan keras dari luar kotak penalti yang tidak mampu dibendung Hugo Lloris.

Sontak seluruh pendukung timnas Portugal bergemuruh atas keunggulan gol, sisa waktu 11 menit, Perancis tak berhasil membayar gol.

Meski begitu, Eder bukanlah man of the match dalam pertandingan yang berlangsung di Stade de France, Paris, Minggu (10/7/2016) waktu setempat.

Melainkan Kepler Laveran Lima Ferreira alias Pepe pemain lini tengah milik Real Madrid dengan kedisiplinannya menghadang gempuran serangan Antoine Griezmann Cs.

Asosiasi Sepak Bola Eropa (UEFA) mempersembahkan gelar kepada Pepe sebagai pemain paling bersinar di atas lapangan hijau sekaligus Portugal akhirnya bisa mengangkat trofi Piala Eropa.

Terakhir pada 2004, harapan Portugal menjadi kampiun harus kandas di tangan Yunani.