Axel Witsel Ingin Hengkang dari Zenit
Hal tersebut diungkapkan oleh Mircea Lucescu, pelatih Zenit. "Axel meminta pergi," kata Lucescu seperti dikutip GazzaMercato.
Penulis: Deodatus Pradipto
Editor: Husein Sanusi
TRIBUNNEWS.COM - Axel Witsel ingin hengkang dari Zenit St Petersburg. Gelandang asal Belgia itu telah menyatakan tekadnya untuk angkat koper dari Zenit pada bursa transfer musim panas 2016.
Hal tersebut diungkapkan oleh Mircea Lucescu, pelatih Zenit. "Axel meminta pergi," kata Lucescu seperti dikutip GazzaMercato.
Axel Witsel bermain sebagai pemain pengganti ketika Zenit menghadapi Locomotiv Moscow pada laga perdana Liga Primer Rusia, Sabtu (30/7). Penampilannya selama 59 menit pada laga itu bisa menjadi penampilan terakhir bersama klub yang dia bela sejak empat tahun lalu.
"Saya, pada titik tertentu, membutuhkan pengalamannya, namun Witsel ingin hengkang," imbuh Lucescu, mantan pelatih Inter.
Sepanjang bursa transfer musim panas 2016 Axel Witsel disebut-sebut menjadi incaran sejumlah klub besar Eropa. Klub-klub yang pernah dikaitkan dengan Witsel adalah Internazionale, Napoli, dan Everton. Witsel bahkan sempat bertemu dengan Cristiano Giuntoli, Direktur Napoli, membahas kemungkinan pindah ke Il Partenopei.
"Memang benar kami telah bertemu Giuntoli dalam beberapa hari terakhir di Brussels, pembicaraan yang positif dan ada ketertarikan dari dua pihak, jadi kita lihat saja bagaimana situasinya," ujar Thierry Witsel, ayah sekaligus agen Witsel, kepada Radio CRC.
Thierry mengatakan ketertarikan dari Everton juga nyata. Mereka sempat bernegosiasi, namun hingga saat ini belum ada keputusan yang tercapai.
Napoli dan Everton mendapatkan pesaing baru dalam memburu Witsel. Pesaing terbaru mereka adalah Juventus, juara Serie A dalam lima musim terakhir. Juventus memburu Witsel sebagai langkah antisipasi jika Paul Pogba jadi kembali ke Manchester United.
Axel Witsel adalah seorang gelandang bertahan yang menjalankan peran sama dengan Yaya Toure di Manchester City. Selain membantu pertahanan lewat tekel-tekel kerasnya, Witsel juga berperan membantu kelancaran permainan tim lewat umpan-umpannya. Witsel adalah gelandang komplet karena mampu membantu pertahanan dan serangan secara baik.
Pria 27 tahun itu punya reputasi sebagai gelandang serbabisa. Sewaktu bermain di Benfica, Witsel pernah menjalankan sejumlah peran. Witsel pernah bermain sebagai gelandang serang, gelandang bertahan, dan bek sayap kanan.
Andai gagal mendapatkan Witsel, Juventus telah memiliki mutiara terpendam pada sosok Marko Pjaca. Juventus baru merekrut gelandang Krosia itu dari Dinamo Zagreb sebesar 23 juta euro, Rp 336 miliar.
"Marko adalah perpaduan Kaka dan Cristiano Ronaldo. Pjaca lebih lambat daripada Cristiano Ronaldo, namun lebih sulit diduga. Marko adalah seorang seniman dan jenius seperti Dejan Savicevic)," ujar Marko Naletilic, agen Pjaca, kepada Tuttosport.