TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Kongres Tahunan PSSI ditetapkan akan digelar pada 17 Oktober 2016.

Pada kongres itu akan dilakukan pemilihan Ketua Umum PSSI baru dan anggota Komite Eksekutif.

Menanggapi itu, Sekretaris Klub Sriwijaya FC, Faisal Mursyid berencana akan mengajukan nama dari voters asal Sumatera yang duduk di anggota Komites Eksekutif dan Ketua Umum PSSI.

"Kami berbeda dengan voter lain. Kami berencana untuk mencalonkan sosok dari Sumatera, seperti Komisaris Utama Sriwijaya FC, Muddai Madang untuk menjadi anggota Komite Eksekutif PSSI," kata Faisal kepada Harian Super Ball, usai mengikuti KLB PSSI di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta.

Untuk calon Ketua Umum PSSI, Faisal akan berkomunikasi dengan 26 voters asal Sumatera.

"Alasan kami menyodorkan calon dari Sumatera, agar sepak bola di Sumatera lebih diperhatikan lagi. Dengan demikian, kualitas sepak bola kita bisa merata dari Sabang sampai Merauke. Karena selama ini, perhatian terhadap sepak bola di Sumatera belum maksimal. Sehingga prestasi sepak bola di Sumatera pun belum terlalu memuaskan," ujar Faisal.

Faisal ingin suara dari Sumatera terdengar ke seluruh Tanah Air. 

"Keinginan ini bukan untuk membuat blok, tetapi agar ada pemerataan dari sisi kualitas dan prestasi klub-klub yang ada di Sumatera. Dengan demikian, kami di Sumatera bisa memberikan banyak pemain terbaik untuk Timnas. Muaranya tetap ke sepakbola nasional," ucap Faisal.

Faisal menerangkan, keinginan memasukan orang Sumatera di jajaran tinggi pengurus PSSI itu sudah dibicarakan beberapa kali dengan 26 voters di Sumatera.

"Ini keinginan bersama seluruh voters di Sumatera. Sebelum digelar Kongres Tahunan PSSI, kami akan kembali membicarakan sosok yang pantas untuk dicalonkan," terang Faisal.

Meski demikian, Faisal tetap mendukung siapapun yang menjadi Ketua Umum PSSI baru dan anggota Komite Eksekutif nanti.

"Yang terpenting adalah PSSI dipimpin oleh sosok yang benar-benar bisa diandalkan untuk pembenahan dan perbaikan kualitas sepakbola kita di masa mendatang. Jangan lagi ada konflik yang bisa merugikan kita semua. Sudah saatnya kita mengukir prestasi. Masyarakat sudah menunggu prestasi sepakbola nasional," tutur Faisal.