Edy Rahmayadi Siap Dicalonkan sebagai Ketua PSSI
Tetapi Letjen Edy berujar, kalau ternyata ada nama lain yang akan dicalonkan oleh Kelompok 85, dirinya tidak ada masalah
Penulis: Sigit Nugroho
Editor: Dewi Pratiwi
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Pangkostrad TNI-AD, Letjen Edy Rahmayadi mengaku, siap dicalonkan menjadi Ketua Umum (Ketum) PSSI saat Kongres Tahunan PSSI di Makassar pada 17 Oktober 2016 nanti.
Pasalnya Letjen Edy sudah digadang-gadang oleh hampir seluruh anggota dari Kelompok 85.
"Kalau memang saya diberikan mandat saya oke oke saja. Kalau tidak ya mari sama-sama mendukung sepakbola kita. Senang bola kan tidak harus jadi Ketua Umum PSSI," kata Letjen Edy kepada Harian Super Ball usai menghadiri acara Giving Balls bersama Letjen Edy Rahmayadi di Stadion Tugu, Jakarta Utara.
Letjen Edy berujar, kalau ternyata ada nama lain yang akan dicalonkan oleh Kelompok 85, dirinya tidak ada masalah.
"Kalau memang ada nama lain yang dicalonkan boleh saja. Tetapi harus sportif, karena olahraga bukan olah rasa," ujar Letjen Edy.
Letjen Edy mengaku, belum mendengar langsung soal pencalonan sebagai Ketua Umum PSSI dari Kelompok 85.
"Saya belum mendengar langsung dari Kelompk 85. Karena ada prosesnya sebelum di kongres nanti. Intinya kalau diusung akan saya lakukan. Tetapi kalau tidak ya saya tetap dukung sepak bola nasional," ucap Letjen Edy.
Edy menuturkan, jadikan masa lalu di kepengurusan PSSI untuk perbaikan federasi dan prestasi sepak bola bangsa di masa depan.
"Masa lalu adalah sebuah pengalaman. Jadikan pengalaman itu untuk memperbaiki ke depanya. Yang penting adalah visinya harus jelas. PSSI harus bermartabat," tutur Edy.
Soal perkembangan sepak bola yang kurang baik, Letjen Edy menjelaskan seharusnya kita fokus pada pembinaan terlebih dulu.
"Sebenarnya Sepak bola kita bukan kurang baik. Tetapi semestinya harus fokus pada pembinaan yang perlu dibenahi. KIta tahu yang namanya sepak bola itu adalah pemainan bola yang mengandung tiga aspek, yaitu skill, mental, dan fisik," jelas Letjen Edy.
Letjen Edy memaparkan pembinaan sepak bola akan berjalan baik jika dilakukan dengan berkesinambungan sejak usia dini.
"Pembinaan sepak bola harus berkesinambungan mulai dari kecil sampai senior. Itu harus terpantau. Ini yang perlu diperbaiki dan disediakan wadah dalam bentuk kompetisi mulai dari U-15, U-19, U-21, sampai senior. Intinya sepak bola kita harus dikembalikan ke kedaulatan rakyat. Jangan hanya di pusat saja," papar Letjen Edy.
