Persija Jakarta Terancam Hukuman Denda Rp 150 Juta
Persija Jakarta baru saja mendapatkan surat atas pelanggaran yang terjadi dalam laga melawan Mitra Kukar pada pekan ke-14 ISC
Laporan Wartawan SuperBall.id, Mochamad Hary Prasetya
TRIBUNNEWS.COM, SOLO - Persija Jakarta baru saja mendapatkan surat atas pelanggaran yang terjadi dalam laga melawan Mitra Kukar pada pekan ke-14 Indonesia Soccer Championship A 2016 di Stadion Manahan, Solo.
Dalam surat yang diberikan pihak Komisi Disiplin (Komdis) kepada Persija itu tertulis denda sebesar Rp 15 juta akibat para suporternya menyalakan petasan berjenis flare atau cerawat dan atribut Persija di dalam stadion.
Seperti diketahui, The Jakmania memang dipersilahkan datang untuk mendukung Persija asalkan tidak membawa atribut berbau tim berjuluk Macan Kemayoran tersebut.
Perihal penyalaan flare, Ketua Panpel Persija, Bobby Kusumahadi, mengatakan memang pada laga melawan Mitra Kukar terlihat petasan tersebut dinyalakan selepas pertandingan selesai.
Namun ternyata, lanjut Bobby sesuai dengan regulasi ISC 2016 pasal 64 ayat 1, penyalaan flare di dalam stadion itu tidak boleh terjadi meskipun pertandingan sudah berakhir selama 90 menit.
"Iya benar, kami sudah menerima surat untuk denda sebesar Rp 15 juta akibat hal tersebut," ucap Bobby saat dihubungi SuperBall.id, Minggu (21/8/2016)
Lebih lanjut Bobby menambahkan sudah memberikan imbauan kepada The Jakmania yang hadir di Stadion Manahan sebelum pertandingan.
Namun, banyaknya The Jakmania yang hadir di stadion tersebut membuat panitia penyelenggara kewalahan.
Akibatnya mereka kecolongan dengan masuknya flare ke dalam stadion.
Bila hal penyalaan flare dan atribut Persija masih terus terlihat di dalam stadion Manahan, kata Bobby pihak Persija bisa terkena denda tambahan.
Bahkan denda tersebut bisa menyentuh ratusan juta rupiah.
"Kalau ini terus terjadi di setiap pertandingan Persija, kami bisa membayar denda tambahan sampai jumlah maksimal Rp 150 juta," ucapnya.
Tentunya hal tersebut membuat rugi untuk tim Persija, pasalnya denda terus dibayarkan oleh Macan Kemayoran dengan kondisi tim ibukota yang terusir dari Jakarta.