TRIBUNNEWS.COM - Bermain di kandang sendiri, Serigala Roma justru diterkam FC Porto.

Tragis, karena Giallorossi berlaga dengan 9 pemain.

Public Olimpico tertunduk lesu ketika skuad kesayangan mereka harus tersingkir dari Liga Champions setelah kalah memalukan 0-3 dari tamunya di play-off leg kedua kemarin.

Tertinggal 0-1 menit ke-8, Roma kehilangan sang kapten Daniele De Rossi, karena diganjar kartu merah menit ke-39.

Menit ke-50, giliran Emerson diusir dari lapangan. Padahal, ia baru delapan menit turun menggantikan Leandro Paredes.

Ini malapetaka, karena Roma cukup bermain seri 0-0 untuk lolos ke fase utama Liga Champions. Sebab, di leg pertama Giallorossi bermain imbang 1-1, dan bahkan sempat unggul lebih dulu.

Mereka akhirnya kehilangan dua poin di kandang Porto setelah bek anyar dari Barcelona, Thomas Vermaelen, diganjar kartu merah menit ke-41.

Ini malapetaka, karena kekalahan ini sangat mahal. Laga ini bernilai 30 juta euro atau sekitar Rp 447 miliar. Belum lagi harga hak siar lokalnya.

Menghabiskan waktu untuk menyalahkan wasit Szymon Marciniak yang merogoh dua kartu merah.

Nyatanya, disiplin pemain Serigala Roma sangat buruk. Terutama De Rossi yang melakukan takling bodoh terhadap Maxi Pereira.

Dalam situasi tertinggal gol dan jumlah pemain, Emerson melakukan hal yang sama. Pemain muda berusia 22 tahun ini belum siap tampil di ajang sebesar Liga Champions.

Sejak itu, kehancuran tinggal menunggu waktu.

"Sangat sulit menerima kekalahan seperti ini, apalagi terjadi di depan publik sendiri," ujar Pelatih Roma, Luciano Spalletti.

Baca Selengkapnya Hanya di HARIAN SUPER BALL, Kamis (25/8/2016)