TRIBUNNEWS.COM - Robbie Keane mengumumkan bahwa dirinya akan gantung sepatu memperkuat tim nasional Irlandia usai pertandingan persahabatan melawan Oman di Aviva Stadium pada Kamis (1/9) mendatang.

Selama memperkuat negaranya, pesepak bola berusia 36 tahun ini telah menyumbang 67 gol dan mengoleksi 145 kali penampilan.

Mantan pemain Liverpool dan Tottenham Hotspur ini pertama kali memulai debutnya bersama tim nasional Irlandia pada usia 17 tahun kala melawan Republik Ceko pada tahun 1998. Di tahun yang sama, ia mencetak gol perdananya untuk tim nasional.

Keane kemudian menggeser posisi Niall Quinn sebagai pencetak gol terbanyak Irlandia saat mencetak gol ke-22 saat menghadapi Kepulauan Faroe pada Oktober 2004.

"Ini merupakan perjalanan indah bagiku bermain bagi tim nasinal Irlandia selama lebih dari 18 tahun, terhitung sejak melakukan debut internasional di tim senior pada tahun 1998. Saya menikmati itu semua," kata Keane dalam pernyataannya, seperti dilansir Sky Sports.

Mantan pemain Inter Milan ini juga menyatakan dirinya merasa terhormat dipercaya sebagai kapten tim nasional Irlandia selama lebih dari 10 tahun. Ia mengaku tak pernah membayangkan bisa membela negaranya semasa kecil.

"Sebagai anak kecil yang tumbuh besar di Dublin dan bermain sepak bola jalanan, saya tak pernah membayangkan jalan kehidupan yang akan saya tempuh. Ini melebihi harapan saya yang paling liar sekalipun," ucapnya.

"Saya tak pernah percaya bahwa selama tahun-tahun itu saya mendapat kesempatan bermain bagi negaraku sebanyak 145 kali dan mencetak 67 gol. Dan setelah itu semua, saya tak pernah berhenti mengejar yang berikutnya," sambungnya.

Keane menambahkan, dirinya telah melalui perjalanan luar biasa bersama tim nasional Irlandia selama lebih dari 18 tahun. Baginya, kata-kata tak bisa mengungkapkan betapa bangga dirinya menjadi orang Irlandia. "Setiap saat saya mengenakan jersey warna hijau, itu kehormatan luar biasa," tuturnya.

Sedangkan mantan pelatih Irlandia, Mick McCarthy, menilai Keane sebagai pesepak bola yang selalu menikmati pertandingannya, baik saat bermain tandang atau di kandang.

"Bermain tandang atau kandang, dia selalu bermain dengan kegembiraan yang sama. Dia seperti pesepak bola jalanan yang senang bermain. Dia tak sekedar pesepak bola jalanan yang menjuggling bola. Dia memiliki otak yang cepat dan dia hebat. Menurutku dia meningkatkan timku secara instan saat masih berusia 18 tahun," kata McCarthy.