TRIBUNNEWS.COM - Kapten Timnas Jerman, Bastian Schweinsteiger, melakoni laga perpisahan ketika menjamu Finlandia. Schweini tetap bergairah membela klub.

Laga Jerman kontra Finlandia sebagai laga perpisahan Schweinsteiger, hanya berjarak sepekan sebelum Der Panzer melakoni laga kualifikasi Piala Dunia melawan Norwegia. Jerman berstatus sebagai juara bertahan dan itu tidak terlepas dari peran Schweini.

"Saya sungguh-sungguh memberikan apresiasi kepada timnas bahwa saya diberi kesempatan melakoni laga perpisahan. Laga nanti pasti sangat emosional. Tapi, sesungguhnya saya tak mau pensiun. Saya terus bermain di level klub," kata Schweini.

Sejak debutnya tahun 2004 melawan Hungaria, Schweini melakoni 120 laga bersama Die Mannschaft alias The Team, julukan Timnas Jerman.

So, laga kontra Filandia akan menjadi laga ke-121 alias laga pamungkas Schweini. Laga penuh emosi.

Ia belum diberi tahu oleh Pelatih Joachim Loew berapa menit akan bermain. Juga tak ada pemberitahuan siapa penggantinya jadi kapten Der Panzer, apakah Manuel Neuer atau Jerome Boateng.

Schweini terus berlatih. Dengan status suami dari petenis Ana Ivanovic yang dipersunting Juli lalu, Schweini kini semakin matang. Apalagi usianya sudah 32 tahun. Ia tegar menghadapi persoalan di klubnya Manchester United.

Tahun 2015, Schweini berlabuh di Old Trafford berkat Pelatih Louis van Gaal yang pernah jadi mentornya di Allianz Arena, kandang Bayern Muenchen.

Sebelum musim 2016/2017 dimulai, ia didepak oleh Pelatih MU, Jose Mourinho. Perlakuan Mou terhadap Schweini mengundang banyak kritikan, termasuk dari petinggi Bayern Muenchen, Karl-Heinz Rummenigge.

"Saya tak pernah punya persoalan pribadi dengan pelatih manapun termasuk Mourinho. Saya masih percaya akan kemampuan saya. Mari kita lihat perkembangan hingga September atau Oktober," kata Schweini.

Baca Selengkapnya Hanya di HARIAN SUPER BALL, Rabu (31/8/2016)