TRIBUNNEWS.COM - Neymar sekarang sejajar dengan Arthur Antunes Coimbra, salah satu penyerang legendaris Brasil. 

Brasil nyaris mengalami kebuntuan saat menjamu Kolombia pada pertandingan kedelapan kualifikasi Piala Dunia 2018 Zona Amerika Selatan, Rabu (7/9/2016).

Tetapi, sekira 15 menit sebelum pertandingan di Stadion Arena de Amazonia berakhir, Neymar muncul sebagai pahlawan bagi Brasil.

Bintang Barcelona ini mengubah asis dari gelandang Liverpool Philippe Coutinho menjadi gol penentu kemenangan tim Samba.

Ini kali kedua beruntun Brasil membukukan kemenangan di kualifikasi Piala Dunia 2018 Zona CONMEBOL.

Jumat pekan lalu, tim lima kali juara dunia itu menggunduli tuan rumah Ekuador dengan tiga gol tanpa balas. Neymar juga mencetak gol untuk Brasil pada pertandingan di Quito tersebut.

Back to back atau dua kemenangan beruntun tersebut mengatrol Selecao-julukan lain untuk Brasil-ke posisi kedua klasemen sementara, hanya terpaut satu poin dari peringkat pertama Uruguay.

Kolombia menelan kekalahan ketiga dari delapan laga mereka di kualifikasi ini. Akibatnya, James Rodriguez dkk posisinya turun keurutan keempat.

Sekadar diketahui, hanya empat tim teratas Zona CONMEBOL lolos langsung ke putaran final Piala Dunia edisi ke-21 di Rusia dua tahun mendatang. Peringkat kelima memainkan dua pertandingan play-off melawan wakil dari Oseania.

Bagi Neymar, satu golnya ke gawang Kolombia membuat pemain berusia 24 tahun ini mencetak total 48 gol dari 72 pertandingan sejak debutnya pada 10 Agustus 2010.

Pemilik nama lengkap Neymar da Silva Santos Júnior itu sekarang sejajar dengan Arthur Antunes Coimbra, yang akrab disapa Zico, salah satu legenda sepak bola Brasil.

Zico mengemas 48 gol dari 71 pertandingan bersama tim Samba. Pele masih menjadi pencetak gol terbanyak sepanjang masa Brasil dengan koleksi 77 gol.

Ini juga menjadi kemenangan manis bagi Neymar, yang memiliki kenangan tidak menyenangkan dalam beberapa pertandingan terakhirnya melawan Kolombia.

Baca Selengkapnya Hanya di HARIAN SUPER BALL, Kamis (8/9/2016)