TRIBUNNEWS.COM - PSSI diimbau tidak membangkang dan harus sejalan dengan pemerintah dalam memutuskan lokasi kongres pemilihan Ketua Umum PSSI, 17 Oktober mendatang.

Hal ini disampaikan Direktur Utama PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM), badan hukum klub Sriwijaya FC, Muddai Madang.

Ia mengatakan, PSSI sebaiknya bisa seirama dengan pemerintah. Pasalnya, pemerintah melalui Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi telah mengeluarkan rekomendasi penyelenggaraan Kongres PSSI pada 17 Oktober 2016 mendatang di Yogyakarta.

Pria yang akan bertarung memperebutkan kursi anggota Komite Eksekutif ini menekankan sisi netralitas soal tempat penyelanggaraan kongres di Yogyakarta, ketimbang di Makassar.

Jika di Makassar, dinilai tidak netral karena salah satu calon Ketua Umum PSSI berasal dari sana dan inilah yang berpotensi bisa menimbulkan keributan.

"Ikuti pemerintah saja, kan negara yang mengatur. Apa yang diputuskan pemerintah itu yang diikuti, masa mau kita lawan," ujarnya.

Pria yang juga menjabat Wakil Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI) ini melanjutkan, pemerintah memiliki pertimbangan berbeda dalam menunjuk Yogyakarta, meski ia mengakui hal ini menjadi wewenang atau kedaulatan PSSI.

"Kedauluatan bukan berarti tidak bisa didekati. Yang terpenting kongres pemilihan ini bisa terlaksana dengan baik, lancar, dan aman," tegasnya.

Saat dikonfirmasi, Kamis (22/9/2016), Menpora Imam Nahrawi menyatakan, tak mau ambil pusing dengan keinginan PSSI yang bersikeras melangsungkan kongres di Makassar.

Imam mengatakan, menyerahkan semua keputusan ini kepada kepolisian.

"Terserah sekarang semuanya di kepolisian. Izin di kepolisian, karena dari awal saya maunya di Yogyakarta, karena di sana tempat lahirnya PSSI. Kalau mereka ngotot, silakan saja," kata Imam

BACA SELENGKAPNYA HANYA DI HARIAN SUPER BALL, JUMAT (23/9/2016)