TRIBUNNEWS.COM - Atmosfer meriah di kandang Celtic FC benar-benar membuat Pep Guardiola merinding. Pelatih Man City kagum melihat antusasime pendukung "The Bhoys" yang tak pernah lelah mendukung tim kesayangan mereka sepanjang pertandingan.

Pep berharap atmosfer serupa kelak bisa hadir di Stadion Etihad, kandang "The Citizens".

Pada pertandingan matchday ke-2 Liga Champions 2016/17, Kamis (29/9) dini hari, Stadion Celtic Park dipadati 57.592 penonton. Mayoritas dari pendukung Celtic yang hadir di laga itu tak berhenti bersorak sepanjang pertandingan.

Lagu "You'll Never Walk Alone" mereka lantunkan dengan lantang sebelum pertandingan dimulai. Bahkan ketika skor berubah sama kuat 3-3, mereka tidak berhenti bernyanyi.

Cerita berbeda ada di Etihad. Ketika Man City menjamu Borussia Moenchengladbach di matchday I, dua pekan lalu, Stadion Etihad tidak terisi penuh. Tribun atas stadion berkapasitas sekitar 55 ribu tempat duduk itu kosong. Alhasil, suasana stadion pun menjadi sepi.

Ada beberapa faktor yang menyebabkan Etihad menjadi "kosong". Pertama, pertandingan melawan Gladbach kala itu ditunda sehari lantaran badai. Kedua, antipati pendukung Man City terhadap UEFA.

Kendati begitu, Guardiola berharap suatu hari nanti Man City bisa memiliki stadion dengan atmosfer yang meriah seperti Celtic. "Tiap klub punya kepribadiannya sendiri-sendiri. Saya ingin Manchester City seperti mereka," ujar Guardiola seperti dilansir Soccerway.

"Tiap klub juga punya sejarahnya sendiri-sendiri, juga bagaimana mereka menghadapi sebuah situasi, dan bagaimana dukungan penontonnya. Saya senang dengan apa yang kami miliki saat ini. Celtic punya sejarah di kompetisi Eropa, dan kami ingin membangun sejarah kami sendiri," kata Guardiola.

Celtic merupakan tim asal Britania pertama yang menjuarai Liga Champions (dulu European Cup) ketika memenanginya pada 1967 dengan menundukkan Inter Milan di Lisbon. Sampai saat ini, "The Bhoys" menjadi satu-satunya tim dari Skotlandia yang berhasil menjuarai Liga Champions.