TRIBUNNEWS.COM - Pendukung Manchester United jangan patah arang melihat performa tim kesayangan mereka di Premier League 2016/17. Meski inkonsisten pada tujuh laga pertama, hal ini justru bisa menjadi pertanda bagus.

Manchester United melakukan perombakan besar untuk menyambut musim ini. The Red Devils merekrut Jose Mourinho sebagai pelatih. Mereka juga merekrut pemain-pemain berkualitas seperti Zlatan Ibrahimovic, Paul Pogba, Henrikh Mkhitaryan, dan Eric Bailly.

Performa Manchester United di Premier League musim ini justru inkonsisten. Mereka baru meraih 13 angka dari tujuh pertandingan. Idealnya, Manchester United meraih 21 angka dari tujuh pertandingan jika selalu meraih kemenangan.

Wayne Rooney, dkk baru meraih empat kemenangan, satu hasil imbang, dan dua kekalahan. Hal tersebut membuat Manchester United kini berada di peringkat keenam klasemen sementara.

Mengacu pada sejarah, bukan baru kali ini Manchester United hanya meraih 13 angka dari tujuh laga pertama. Momen seperti ini pernah terjadi pada musim 1992/93, 1994/95, 1996/97, 2010/11, dan musim lalu. Sejarah membuktikan hal ini justru pertanda bagus. Pada musim 1992/93, 1996/97, dan 2010/11, Manchester United justru berhasil menjuarai Premier League. Ketika itu Sir Alex Ferguson masih menjadi arsitek tim.

Hanya ada dua pengecualian sejauh ini. Manchester United gagal menjadi juara pada musim 1994/95 dan 2015/16. Pada musim 1994/95, Manchester United menjadi runner up, sedangkan pada musim 2015/16 mereka berada di peringkat kelima. Tak hanya gagal menjuarai Premier League, Manchester United juga gagal lolos ke Liga Champions. Mereka hanya mendapatkan tiket ke Liga Europa.

Apakah musim ini Jose Mourinho bisa membawa Manchester United menjuarai Premier League? Sejarah menulis pertanda itu ada, namun jika mengacu pada statistik, Manchester United musim ini tidak lebih baik dibandingkan dengan musim lalu.

Hasil imbang melawan Stoke City, Minggu (2/10) lalu menjadi alasannya. Hasil imbang itu membuat Manchester United hanya meraih 13 angka dari tujuh pertandingan pertama Premier League. Pada periode yang sama, musim lalu Manchester United mampu meraih 16 angka.

Statistik tidak bisa berbohong. Musim lalu Louis van Gaal mampu menghadirkan 16 angka untuk Manchester United dalam tujuh pertandingan. Manchester United juga mampu duduk di puncak klasemen sementara.

Pada rentang yang sama, musim lalu The Red Devils hanya kebobolan lima gol. Musim ini, gawang mereka sudah kemasukan delapan gol. Untuk urusan agresivitas, Manchester United musim ini mampu mencetak 13 gol, hanya unggul satu gol dari torehan mereka pada musim lalu.

Ke depannya, pertahanan Manchester United bakal semakin solid. Chris Smalling, bek tengah The Red Devils, yakin kerjasamanya dengan Eric Bailly bakal semakin bagus seiring berjalannya waktu. Smalling dan Bailly baru lima kali berpasangan sejak menit awal. Dari lima penampilan bersama mereka, Manchester United kebobolan enam kali.

"Semakin sering kami bermain bersama, kami bakal semakin saling terbiasa. Sebagai bek, kami harus vokal dan dia semakin vokal, bahasa Inggrisnya semakin bagus. Fisiknya sangat bagus dan sangat mudah bermain bersama dia," ujar Smalling kepada MUTV.

Mental skuat Manchester United belum kendur akibat torehan mereka sejauh ini. Juan Mata, gelandang Manchester United, mengatakan timnya kecewa hanya meraih satu angka saat menghadapi Stoke City, namun mereka tetap optimistis.

"Kami akan menjalani lima pertandingan di Oktober yang sangat penting dan kami akan memberikan yang terbaik untuk meraih hasil bagus. Manchester United selalu memiliki tantangan dan tantangan kami pada musim ini tetap ada," tulis Mata di blognya.