Luigi Del Neri Menyesal Tinggalkan Juventus
Pelatih Udinese ini pernah menjadi juru taktik Juventus pada musim 2010/2011. Sayangnya, ia hanya mampu bertahan semusim membesut Gianluigi Buffon cs.
Penulis: Danang Setiaji Prabowo
Editor: Husein Sanusi
TRIBUNNEWS.COM - Luigi Del Neri merasa menyesal meninggalkan Juventus pada 2011 lalu. Hal ini diungkapkannya jelang laga Juventus melawan Udinese pada hari Minggu (16/10) nanti.
Pelatih Udinese ini pernah menjadi juru taktik Juventus pada musim 2010/2011. Sayangnya, ia hanya mampu bertahan semusim membesut Gianluigi Buffon cs. Manajemen Juventus memutuskan memecatnya setelah La Vecchia Signora hanya bertengger di peringkat tujuh klasemen akhir Serie A. Juventus kemudian menunjuk Antonio Conte sebagai suksesor Del Neri, dan berhasil mempersembahkan tiga gelar scudetto berturut-turut.
"Ketika saya di sana, klub sedang merencanakan sesuatu yang besar. Meninggalkan Juventus merupakan penyesalan terbesar saya. Fabio Quagliarella cedera, dan dia sudah mencetak sembilan gol. Simbol Juventus saat ini adalah Buffon. Dia jujur dan bertanggung jawab," ujar Del Neri kepada Gazzetta dello Sport, seperti dilansir Football Italia.
Mengenai laga melawan bekas klubnya, Del Neri menilai anak asuhnya harus mengambil setiap kesempatan yang ada. Pasalnya Juventus merupakan tim kuat yang sulit dikalahkan. Musim ini, Juventus baru sekali menelan kekalahan saat bertandang ke kandang Inter Milan. Sedangkan Udinese, kini memiliki beberapa masalah yang masih harus dibenahinya.
"Para pemain masih muda, kurang percaya diri. Ada begitu banyak budaya yang harus disatukan. Saya tak mengatakan semua itu pemain asing. Beberapa di antara mereka sudah bermain di sini selama bertahun-tahun," tuturnya.
"Saya harus mengajari mereka bagaimana saat berada di lapangan. Jangan takut melewati garis tengah. Mereka sedikit tertahan," ujarnya lagi.
Del Neri kemudian disinggung pekerjaan sebelumnya saat menjadi pelatih Verona. Verona pada akhirnya terdegradasi ke Serie B. Ia ditanya apakah memang tidak mungkin menyelamatkan Verona dari jurang degradasi.
"Tidak, kami sudah dekat. Kami melepas beberapa hasil besar. Tapi kami kalah dalam dua pertandingan krusial melawan Carpi dan Frosinone. Mental kami kelelahan. Saya baik-baik saja dengan Presiden Maurizio Setti, dan fans tak pernah mengejek kami," jelasnya