PSV Endhoven Incar Posisi Ketiga Klasemen Grup Champions
Kami harus menang di laga kandang terakhir melawan Rostov. Jika menang, kami tahu akan bertahan di Eropa. Itu tujuan kami. Saya melihat hal yang bagus
Penulis: Danang Setiaji Prabowo
Editor: Husein Sanusi
TRIBUNNEWS.COM - Gol Kevin Gameiro dan Antoine Griezmann ke gawang PSV Eindhoven sudah cukup bagi Atletico Madrid untuk menjaga rekor sempurna dalam lanjutan babak penyisihan grup D Liga Champions, Kamis (24/11) dini hari.
Kemenangan 2-0 ini membuat Rojiblancos makin kokoh di puncak klasemen sementara dengan perolehan 15 poin, usai menuai lima kemenangan dari lima laga.
Sedangkan bagi PSV, kekalahan ini membuat harapan mereka agar bisa mengamankan tempat ketiga di klasemen grup kian sulit lantaran FC Rostov di luar dugaan mampu menundukkan Bayern Munich dengan skor 3-2.
Artinya, bila ingin berlaga di Liga Eropa setelah tersingkir dari babak penyisihan grup Liga Champions, PSV wajib menang melawan Rostov pada partai pamungkas dan unggul dalam selisih gol.
"Kami harus menang di laga kandang terakhir melawan Rostov. Jika menang, kami tahu akan bertahan di Eropa. Itu tujuan kami. Saya melihat hal yang bagus, dan kami harus membayar kesalahan yang dilakukan. Itulah perbedaan pada level ini melawan tim besar seperti Atletico. Sekarang kami akan berjuang melawan Rostov agar lolos ke Liga Eropa," ujar pelatih PSV, Phillip Cocu, seperti dilansir Four Four Two.
Mengenai jalannya pertandingan, Cocu mengaku sedikit terkejut melihat susunan pemain yang diturunkan pelatih Atletico Madrid, Diego Simeone. Pada awalnya ia menyangka juru taktik asal Argentina itu akan memainkan Nicolas Gaitan di sisi sayap. Tapi nyatanya Simeone sama sekali tidak memainkan Gaitan.
"Kami mengira Nicolas Gaitan bermain di sisi sayap, tapi dia tidak bermain. Mereka memainkan taktik berbeda. Mereka memainkan gaya mereka, bermain menekan. Itulah yang mereka lakukan. Mereka dua kali mencetak gol dalam masa transisi setelah kami kehilangan bola. Inilah sisi kualitas," jelasnya.
"Mereka contoh yang bagus bagaimana sisi ini berjalan. Ketika (Gaston) Pereiro berhadapan satu lawan satu, Griezmann melakukan tekel. Itu menjelaskan semuanya tentang tim seperti apa mereka bagiku," sambungnya.
Cocu memang cukup memperhatikan aksi Griezmann sepanjang pertandingan tersebut. Menurutnya bomber asal Prancis itu telah diberi kebebasan berlari di semua sudut lapangan. Karenanya, kata Cocu, melakukan man marking terhadap Griezmann bukanlah solusinya.
"Griezmann sekarang dibiarkan bergerak di tiap sudut lapangan. Dia tidak terpaku pada gaya permainan tertentu. Man marking bukan jawabannya. So, kami bertahan sebagai tim karena mereka memiliki banyak pemain berkualitas," tuturnya.
Dalam lawatan ke Vicente Calderon, Cocu sebenarnya berharap bisa mencuri satu poin demi memudahkan rencanaya lolos ke Liga Eropa. Sayangnya, hal itu sulit direalisasikan di atas lapangan. Ia menilai kekalahan 0-3 yang diderita Atletico dari Real Madrid akhir pekan lalu di ajang La Liga tak mempengaruhi permainan Los Colchoneros .
"Saya tak melihat perbedaan besar pada Atletico Madrid. Atletico akan menggunakan pertandingan untuk menghentikan kesulitan mereka. Memahami ketika kamu membutuhkan hasil imbang, itu juga pertanda bagus dalam hal sepak bola," ucapnya.
Sementara itu, Simeone menyambut positif kemenangan atas PSV di ajang Liga Champions. Menurutnya hal ini sebagai jawaban bahwa mereka tak lagi memikirkan kekalahan dalam Derby Madrid akhir pekan kemarin. "Tak mudah bermain di kandang setelah kekalahan akhir pekan lalu. Bagi klub dan fans, ini kemenangan penting. Ini mengantar kami ke babak knock out dalam posisi terhormat. Ini membuat kami tetap mampu bersaing demi tujuan kami," kata Simeone.
"Kami senang mengakhiri pertandingan lebih awal sebagai pemuncak klasemen di grup yang sulit. Kami menyelesaikannya dengan sangat baik. Ini langkah yang sangat besar bagi klub lolos ke 16 besar empat musim berturut-turut," tambahnya.