TRIBUNNEWS.COM - David Luiz memainkan peran besar dalam kebangkitan Chelsea di Premier League 2016/17. Oleh karena itu, ketangguhan bek asal Brasil itu menjadi ujian bagi Harry Kane, penyerang Tottenham Hotspur, saat menghadapi Chelsea pada pertandingan lanjutan Premier League 2016/17 di Stamford Bridge, Minggu (27/11) dini hari waktu Indonesia.

Martin Keown, bek legendaris Arsenal, menilai David Luiz adalah alasan di balik performa impresif Chelsea. Keown menilai kembalinya Luiz setelah 2,5 tahun di Paris Saint Germain menjadi kunci kebangkitan The Blues. Menurut Keown, David Luiz membuat Antonio Conte, pelatih Chelsea, bisa menerapkan formasi 3-4-3.

"Antonio Conte bisa memainkan tiga pemain di lini belakang karena Luiz. Conte bakal memiliki gambaran yang lebih besar karena dia bisa memainkan sistem kesukaannya," tulis Keown di Daily Mail.

Setelah mengalami kekalahan pada dua penampilan pertamanya di Premier League musim ini, David Luiz membawa Chelsea selalu meraih kemenangan dalam enam pertandingan beruntun. Luiz membuat The Blues tak kebobolan dalam kurun waktu tersebut.

"Saya senang bisa bermain di tim dan senang menjadi bagian dari keluarga ini. Saya hanya berusaha melakukan yang terbaik, tidak peduli di mana posisi saya. Saya pikir semua orang memahami filosofi itu dan itulah sebabnya kami sedang tampil bagus," kata Luiz kepada Chelsea TV.

David Luiz menjadi satu dari tiga pilar di lini belakang Chelsea saat ini. Luiz berkolaborasi dengan Gary Cahill dan Cesar Azpilicueta. Luiz bermain sebagai bek tengah yang diapit oleh Cahill dan Azpilicueta. Luiz senang mendapatkan peran itu karena mengeluarkan kualitas kepemimpinannya.

"Saya memiliki pekerjaan terbaik di dunia dan tidak peduli sistem mana yang kami mainkan. Anda harus melakukan apa yang harus dilakukan di peran Anda, namun saya ingin melakukan yang terbaik untuk tim, bukan untuk diri saya," ungkap Luiz seperti dikutip London Evening Standard.

Pria 29 tahun menggambarkan tuntutan dari perannya. Luiz harus waspada sepanjang pertandingan, melihat sekelilingnya. Luiz harus memiliki visi  yang bagus untuk menjalankan perannya.

"Azpi dan Gary lebih memiliki peluang mengontrol bola dibandingkan saya di formasi ini, namun saat melawan Leicester (City, red) saya bisa mendapat banyak bola. Ketika Anda bermain dengan tiga pemain di lini pertahanan, Anda harus berusaha keluar ke lini tengah sehingga mereka bisa berkreasi lebih banyak," kata Luiz.

Luiz menilai dirinya memiliki karakter untuk menjadi seorang pemimpin dan pengatur permainan. Menurut Luiz, seorang pemimpin harus bisa memberikan sesuatu untuk pemain lain. Luiz mengaku telah memiliki karakter itu sejak masih muda.

"Saya paham sekarang ada sebuah tanggung jawab sebagai seseorang yang sudah pernah di sini sebelumnya dan bermain di banyak pertandingan, untuk memanfaatkan pengalaman untuk membantu para pemain muda," ujar Luiz.

Ketangguhan, kepemimpinan, dan kemampuan Luiz mengatur permainan dari lini belakang menjadi tantangan bagi Harry Kane, penyerang Tottenham Hotspur. Kane sedang menemukan performa impresif setelah absen dalam 10 pertandingan di semua kompetisi akibat cedera.

Kane selalu mencetak gol pada tiga penampilan terakhirnya bersama Tottenham Hotspur. Kane telah mencetak empat gol dari tiga laga tersebut. Pemuda 23 tahun itu mencetak satu gol ke gawang Arsenal, dua gol ke gawang West Ham United, serta satu gol ke gawang AS Monaco.

Pemain tim nasional Inggris itu bakal semakin termotivasi melanjutkan tren positifnya ketika menghadapi Chelsea. Saat ini Kane sedang menjalani negosiasi dengan Tottenham Hotspur untuk memperpanjang kontraknya. Februari lalu Kane telah menandatangani kontrak baru berdurasi 5,5 tahun, namun saat ini ingin meningkatkan nilai kontraknya setelah menjadi pencetak gol terbanyak Premier League musim lalu.

Rio Ferdinand, mantan bek Manchester United, menilai sekarang adalah saat yang tepat bagi Kane mendapatkan bayaran yang lebih. Ferdinand mengatakan Tottenham Hotspur bakal melakukan sebuah kesalahan besar jika tidak mengacuhkan permintaan Kane.

"Teman-temannya di tim nasional Inggris, Jamie Vardy dan Daniel Sturridge, mendapat bayaran dua kali lipat dari yang dia terima. Jika saya kane dan penasihatnya, saya akan menilai mereka tidak selevel dengan saya. Dalam dua musim terakhir Kane telah membuktikan menjadi pemain Inggris tersubur. Mereka tidak," ujar Ferdinand.