TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Kubu Indonesia tampil tidak dengan kekuatan penuh. Indonesia minus dua pemain belakang yakni Fakhruddin dan Yanto Basna. Keduanya tidak bisa tampil akibat akumulasi kartu kuning.

Di daftar pemain cadangan, Indonesia masih memiliki tiga pemain untuk menggantikan Basna dan Fachrudin. Mereka adalah bek Persija Jakarta Gunawan Dwi Cahyo, bek PS TNI Manahati Lestusen, dan bek Barito Putera Hansamu Yama.

Jika melihat dari pengalaman, Riedl nampaknya akan mempercayakan posisi itu ke Gunawan yang menjadi andalan Persija di jantung pertahanan.

Manahati juga berpeluang mendapat kesempatan main karena sudah mencatatkan beberapa penampilan buat timnas. Hansamu Yama yang berpengalaman membela timnas U-19 dinilai masih terlalu muda.

Namun Alfred Riedl terus bungkam hingga menjelang laga mengenai siapa yang akan menggantikan Yanto Basna dan Fakhruddin. Sebelumnya beredar kabar bahwa Hansamu Yama akan menjadi starter pada laga ini.

"Saya harus memberikan tahu pemain siapa yang main lebih dulu siapa yang main. Saya tidak ingin mereka tahu dari media. Mereka harus tahu dari kami staf kepelatihan," ujar pelatih asal Austria ini, Jumat (2/12).

Bolong di lini belakang, tidak terjadi di barisan gelandang. Indonesia patut bersyukur karena barisan gelandang masih lengkap. "Kalau gelandang kami banyak opsi. Ada Andik Vermansyah, Zulham Zamrun, Rizky Pora, dan Bayu Perdana," ujar Riedl.

Sementara untuk kiper, Indonesia kemungkinan besar akan menurunkan Andritany Adiyasa. Kabar ini kuat berhembus setelah dirinya ikut dalam konferensi pers sebelum laga Timnas.

Ajang Piala AFF 2016, juga bisa menjadi momen terakhir bagi Alfred Riedl. Dirinya menyiratkan rencana untuk pensiun setelah Piala AFF 2016.

"Saat ini saya hampir berusia 70 tahun. Bisa saja saya pensiun tapi untuk saat ini saya belum bisa memutuskan tentang masa depan saya," ujar Riedl.

Riedl tidak menutup kemungkinan dirinya untuk tetap menukangi timnas Indonesia. Pelatih asal Austria ini mengaku senang melatih Timnas Indonesia bersama dengan staf kepelatihannya.

"Untuk saat ini saya sama sekali tidak mengetahui tentang masa depan saya. Saya sebenarnya bahagia di sini dengan dikelilingi staf-staf hebat seperti Wolfgang Pikal dan Hans Pieter Schaller, namun anda tidak akan pernah tahu," tambah Riedl.