Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Superskor

Wujud Kecintaan Luar Biasa Budhe Karwo Pada Sepakbola Wanita

Penyelenggaraan Turnamen Sepakbola Wanita memperebutkan Piala Budhe Karwo merupakan wujud kecintaan luar biasa ibu Karina Soekarwo pada olahraga

Penulis: Toni Bramantoro
zoom-in Wujud Kecintaan Luar Biasa Budhe Karwo Pada Sepakbola Wanita
ist
ibu Karina Soekarwo dan Aciek Lutfiana saat diwawancarai media 

TRIBUNNEWS, COM. SURABAYA - Penyelenggaraan Turnamen Sepakbola Wanita memperebutkan Piala Budhe Karwo merupakan wujud kecintaan luar biasa ibu Karina Soekarwo pada olahraga, sejatinya sepakbola wanita.

Turnamen yang sudah memasuki tahun kelima penyelenggaraannya ini membuktikan keseriusan dan sekaligus 'sense of belonging' yang tinggi dari wanita pendamping Gubernur Jatim tersebut pada persepakbolaan wanita.

Pelaksanaan turnamen yang dilangsungkan secara rutin setiap tahun menjadikan turnamen Piala Budhe Karwo sebagai satu-satunya ajang kompetisi sepakbola wanita yang permanen di tanah air.

Sampai saat ini belum ada turnamen serupa di daerah lainnya. Kepedulian, kecintaan dan loyalitas Budhe Karwo pada pembinaan sepakbola wanita ini dikemukakan oleh Dra.Aciek Lutfiana, SPSI, Ketua Bidang Sepakbola Wanita Asprov PSSI Jatim.

"Saya kira sulit mencari sosok yang demikian peduli dan cinta pada sepakbola wanita seperti beliau," puji Aciek Lutfiana, yang juga Ketua Panitia Penyelenggara Turnamen Piala Budhe Karwo V-2016.

Aciek Lutfiana yang ditemui Jumat (16/12/2016) di Stadion Makodam Brawijaya, Surabaya, mengemukakan, tanpa perhatian yang luar biasa dari Budhe Karwo, turnamen ini muskil dapat dilaksanakan secara rutin setiap tahun.

Aciek Lutfiana kemudian mengurai berbagai kendala dalam menyelenggarakan turnamen ini, terutama soal dana. Ia dan sejumlah rekannya harus bekerja keras dalam menjalin kemitraan dan menghimpun dukungan dana dari kalangan donasi dan dunia usaha yang juga punya kepedulian pada kehidupan sepakbola wanita.

BERITA TERKAIT

"Ibu senantiasa memberi arahan dan saran-saran. Tanpa perhatian dan dukungan ibu serta kerjasama dari teman-teman turnamen ini tentunya sulit dilaksanakan secara rutin setiap tahun," urai Aciek.

Aciek yang juga seorang pengusaha ini, menceritakan, turnamen Piala Budhe Karwo diselenggarakan sejak tahun 2012. Budhe Karwo I-2012 digelar di Makodam Brawijaya, Surabaya, dijuarai oleh tim Putri Surabaya.

Budhe Karwo Cup II-2013 juga dihelat di Makodam Brawijaya, Surabaya, kembali dijuarai oleh Putri Surabaya.

Tim Putri Surabaya membuat hat-trick setelah mempertahankan gelarnya di Budhe Karwo Cup III-2014 di Surabaya. Mereka kembali tampil gemilang di Budhe Karwo Cup IV-2015 yang kala itu digelar di Stadion Makodam Brawijaya Kediri.

Tim Putri Surabaya kembali difavoritkan untuk mempertahankan suksesinya di Budhe Karwo Cup V-2016 ini. Kendati demikian, menurut Aciek, atmosfir persaingan di Budhe Karwo Cup V-2016 ini sangat ketat.

Disamping menyebut tim Putri Sidoarjo bisa menjadi lawan berat, Aciek juga menilai tim Jakarta Matador bisa menjadi penantang serius.

"Jakarta Matador itu satu-satunya tim dari luar Jatim yang sudah dua tahun ini saya undang untuk berpartisipasi," papar Aciek.

Tim Jakarta Matador memang berlatih di Jember, namun manajemennya berbasis di Jakarta. Tim putri Jakarta Matador dikelola oleh Jakarta Matador Football Club (JMFC).

Turnamen Piala Budhe Karwo tak sekadar menjadi sarana berkompetisi yang komprehensif, akan tetapi juga memberi stimulan bagi pesertanya melalui hadiah uang yang disediakannya.

Hadiah uang tentu sangat bermanfaat bagi tim-tim sepakbola wanita mengingat secara umum kehidupannya memprihatinkan.

"Di Jatim sendiri ada 16 klub sepakbola wanita, tetapi semuanya memprihatinkan," tutur Aciek.

Terkait dengan hadiah uang di Budhe Karwo Cup V-2016, Aciek menjabarkan, rinciannya adalah Rp 12,5 juta untuk tim juara, Rp 10 juta bagi runner-up, serta masing-masing Rp 8,5 dan Rp 5 juta untuk tim peringkat tiga dan empat.

"Kami juga juga memberi hadiah Rp 1,5 juta untuk top-scorer," papar Aciek, yang bersahabat dengan Ketua Komite Sepakbola Wanita PSSI Papat Yunisal.

Aciek menyatakan, Budhe Karwo senantiasa memberi arahan agar turnamen ini benar-benar memberi manfaat besar bagi proses pembinaan sepakbola wanita secara keseluruhan.

Oleh karena itu, pelaksanaannya harus selalu baik, digelar secara profesional, berdasarkan aturan atau regulasi dari organisasi sepakbola nasional (PSSI).

"Pelaksanaan Budhe Karwo Cup tahun depan harus lebih baik dari tahun ini, jadi setiap kekurangan yang ada harus menjadi bahan evaluasi," katanya.

Dalam konteks itu Aciek sudah punya rencana untuk memberlakukan adanya dana jaminan dari klub-klub peserta turnamen Budhe Karwo Cup tahun depan.

Hal itu untuk mengantisipasi atau menghindari adanya peserta yang mengundurkan diri setelah memberi konfirmasi, apalagi setelah dilakukannya undian pembagian grup.

"Jumlahnya tak perlu besar-besar, cukup Rp 1 juta, misalnya. Uang itu bisa diambil kembali di akhir turnamen," tutur Aciek.

Rencana Aciek yang lebih fenomenal adalah, mengundang keikutsertaan tim-tim mancanegara. Setidaknya sudah ada empat tim luar negeri yang akan didatangkannya, yakni dari Australia, Malaysia, Hongkong dan Singapura.

"Saya berharap mereka sudah bisa berpartisipasi di Piala Budhe Karwo 2018," ungkap Aciek.

Luar biasa. Semoga tercapai, ibu Aciek! tb

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas